Ngainun Naim
Kebaikan itu harus dilakukan. Jika menemukan kebaikan, di
mana saja, sebaiknya segera dikabarkan agar bisa menjadi energi berantai yang memunculkan
kebaikan demi kebaikan berikutnya.
Inti pemikiran di atas saya peroleh setelah saya membaca
tulisan seorang sahabat yang aktif di dunia literasi. Beliau bukan hanya
sahabat tetapi juga guru saya menulis. Dulu, ketika awal belajar menulis, saya
mendapatkan banyak pengetahuan dan semangat dari beliau.
Pendapat beliau perlu saya kutip karena menemukan
relevansinya dengan pengalaman beberapa waktu lalu. Pengalaman tentang kebaikan
yang perlu untuk dikabarkan.
Salah satu hal yang saya syukuri dalam hidup ini adalah seringkali
mendapatkan pelajaran hidup dari orang-orang yang alim. Mereka mengajarkan
tentang banyak hal, baik ilmu, perkataan, maupun perbuatan.
Satu pelajaran lagi saya peroleh dari seorang guru besar
dari Universitas Negeri Surabaya. Hari
Rabo, 4 Juni
2025, beliau menjadi penguji eksternal disertasi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung. Kebetulan saya menjadi anggota penguji.
Saat bersama beliau di meja penguji, saya merasa sedang
belajar lagi. Pertanyaan, saran, dan perspektif yang beliau sampaikan bagi saya
adalah ilmu. Saya mencatat poin demi poin penting yang bisa memperkuat keilmuan
saya.
Selain ilmu, beliau juga berkisah tentang bagaimana beliau
berlaku dalam hidup, khususnya dalam kaitannya dengan profesi sebagai dosen. Bagi
beliau, untuk urusan dengan orang lain, jangan dipersulit. Mudah,
namun jangan mempermudah.
Ini penting saya catat. Jangan mempermudah, dalam konteks
beliau, melanggar alur dan prosedur asal tujuan tercapai. Ini tidak baik
dilakukan.
Dalam urusan bimbingan, misalnya, beliau selalu menjawab WA
mahasiswa dengan cepat. Dengan begitu mahasiswa tidak merasa digantung.
Jika ada mahasiswa mau bimbingan, misalnya, tidak harus
di kampus. Bisa di rumah, atau bahkan beliau pernah melayani bimbingan dengan
janjian di sebuah acara resepsi. Ini dilakukan karena jika mahasiswa harus ke
rumah beliau, butuh biaya banyak. Juga butuh waktu yang tidak sedikit. Itu pun
janjiannya tidak selalu sederhana.
Tentu, semua dilakukan dalam kerangka ibadah. Ketika urusan
tidak dipersulit, Allah akan membalasnya dengan kemudahan demi kemudahan. Amin.
Trenggalek, 6 Juni 2025
Sepakat dengan yang Bapak tulis diatas bahwa mengabarkan kebaikan akan berefek positif berantai. Dalam kehidupan pribadi saya sekuat upaya diusahakan demikian, walau kadang lidah terlepas juga mengabarkan hal yang tidak baik.
BalasHapusBtw, Pak blog yang spirit literasi kenapa tidak bisa dikunjungi ya? Unreachable, begitu messagenya.
Atau sekarang Bapak menulis di blog ini?
Mohon informasinya.
Salam hangat dari saya di Sukabumi,
Rupanya yang spirit literasi itu ubah alamat situsnya ya Pak.
BalasHapusYang masih tercatat di feedly saya alamatnya masih "spirit-literasi(dot)id" padahal sudah berganti alamat ke "spiritliterasi(dot)com"
Demikian ya Pak?
Salam,
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Pak. Blog spiritliterasi memang ada persoalan teknis. Baru kemarin berhasil dibenahi oleh staf. Blog ini memang saya rencanakan untuk menulis yang ringan-ringan. Blog spirit literasi untuk tulisan yang lebih panjang.
HapusOh demikian rupanya dengan blog spirit-literasi.
HapusBaik Pak saya save kedua blog Bapak tersebut.
Salam,
dosen yang baik hati ya seperti itu, mampu memahami kesulitan mahasiswanya
BalasHapusBetul Omjay. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.
Hapus