Jumat, 13 Juni 2025

Berpikir Sebelum Jari Bertindak


 Ngainun Naim

 

Bermedia sosial bukannya tanpa resiko. Ada manfaat, tapi ada juga mudharat. Ini aspek yang penting untuk diketahui dan dipahami secara baik.

Sudah cukup banyak orang yang merasakan manfaat media sosial. Namun tidak sedikit juga yang menjadi korban. Semua itu merupakan pelajaran hidup yang harus dijadikan titik pijak untuk lebih hati-hati.

Satu kunci penting yang perlu menjadi pegangan, yaitu berpikir dulu secara matang baru bertindak. Kadang jari kita lebih cepat mengajak untuk bertindak daripada berpikir. Ketika ada efek negatif, baru menyesal.

Kehadiran Artificial Intelligence (AI) menambah warna yang dinamis di dunia maya. Dalam konteks pendidikan, kehadirannya juga harus dimanfaatkan secara bijak. Jangan sampai manusia tunduk dan pasrah kepada AI.

Mengerjakan tugas dengan AI tanpa memberdayakan otak merupakan fenomena yang semakin jamak. Di sini ada bahayanya. Otak bisa stagnan, bahkan menimbulkan ketergantungan. AI tidak ditolak tetapi digunakan sebagai alat bantu dalam proses pendidikan.

Internet sekarang ini telah menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat. Ia harus direspon secara adaptif, produktif, dan inovatif. Tentu, belajar dan terus mengembangkan diri harus dilakukan agar manusia tidak dikendalikan teknologi, tetapi teknologi yang seharusnya dikendalikan.

Tulungagung, 13 Juni 2025

4 komentar:

  1. Jarimu adalah harimau mu... Jadi ingat kalimat itu saat membaca tulisan ini, Pak.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Abah. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.