Bermedia sosial bukannya tanpa resiko. Ada manfaat, tapi ada juga
mudharat. Ini aspek yang penting untuk diketahui dan dipahami secara baik.
Sudah cukup banyak orang yang merasakan manfaat media
sosial. Namun tidak sedikit juga yang menjadi korban. Semua itu merupakan
pelajaran hidup yang harus dijadikan titik pijak untuk lebih hati-hati.
Satu kunci penting yang perlu menjadi pegangan, yaitu
berpikir dulu secara matang baru bertindak. Kadang jari kita lebih cepat
mengajak untuk bertindak daripada berpikir. Ketika ada efek negatif, baru
menyesal.
Kehadiran Artificial Intelligence (AI) menambah warna
yang dinamis di dunia maya. Dalam konteks pendidikan, kehadirannya juga harus
dimanfaatkan secara bijak. Jangan sampai manusia tunduk dan pasrah kepada AI.
Mengerjakan tugas dengan AI tanpa memberdayakan otak
merupakan fenomena yang semakin jamak. Di sini ada bahayanya. Otak bisa
stagnan, bahkan menimbulkan ketergantungan. AI tidak ditolak tetapi digunakan sebagai
alat bantu dalam proses pendidikan.
Internet sekarang ini telah menjadi tulang punggung
kehidupan masyarakat. Ia harus direspon secara adaptif, produktif, dan
inovatif. Tentu, belajar dan terus mengembangkan diri harus dilakukan agar
manusia tidak dikendalikan teknologi, tetapi teknologi yang seharusnya
dikendalikan.
Tulungagung, 13 Juni 2025
Swtuju swkali prof
BalasHapusTerima kasih Om Dr. Omjay
HapusJarimu adalah harimau mu... Jadi ingat kalimat itu saat membaca tulisan ini, Pak.
BalasHapusSalam,
Iya Abah. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.
Hapus