Ngainun Naim
Sesungguhnya saya jarang menulis
tentang tempat wisata. Bukan tidak pernah ke tempat wisata. Pernah juga. Hanya
memang biasanya sekadar datang melepas penat bersama keluarga. Bergembira
bersama anak istri lalu foto bersama. Itu saja.
Entahlah, tiba-tiba kok ingin sekali
menulis sebuah tempat wisata yang saya kunjungi bersama keluarga pada minggu, 7
Oktober 2018. Ya, siapa tahu tulisan sederhana yang saya buat ini ada
manfaatnya. Minimal buat dokomen.
Oh ya, catatan awal ini sebelumnya
sudah saya posting di laman fb dan instagram pada hari Minggu 7 Oktober lalu. Di
beberapa kesempatan lalu saya tambahi sedikit di sana-sini. Jadilah tulisan
ini.
Tidak ada persiapan khusus yang kami
lakukan untuk acara di hari minggu itu. Pagi berencana, lalu berangkat. Tempat
yang kami tuju namanya "Taman Kelinci Pasopati". Lokasinya ada di
Desa Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
Lokasi terletak sekitar 3 kilo meter
dari Kecamatan Durenan. Jika Anda dari arah Tulungagung, setelah Pasar Kamulan
ada Pertigaan Tekol. Ambil arah kiri. Sekitar 1 kilo sudah sampai. Dari
arah Durenan juga sama. Jika bingung, cari di Google Map. Lengkap kok. Anda akan
dipandu sampai ke lokasi.
Lokasinya di perkampungan. Di sela-sela
rumah penduduk. Saya justru merasa menemukan suasana unik. Wisata di tengah
kampung. Kayak silaturrahim saja. Asyik. Cukup lumayanlah untuk liburan
keluarga.
Saat sampai lokasi, suasana sedang
terik-teriknya. Maklum, sudah jam 10.00 siang. Apalagi memang lagi musim
kemarau.
Jumlah pengunjung saat itu cukup
lumayanlah. Dengan harga tiket masuk cukup murah, 5 ribu, saya dan
keluarga masuk dan menikmati bagian demi bagian dari lokasi wisata ini.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi
lokasi ini, Anda akan dimanjakan oleh berbagai fasilitas. Ada untuk spot foto,
gazebo, kantin, panggung hiburan, tempat memberi makan kelinci, dan beberapa
tempat lainnya. Semuanya menarik, khususnya bagi anak-anak.
Dua anak saya sangat menikmati suasana.
Mereka berlarian, memberi makan kelinci, bermain, dan bersenda gurau.
Menurut saya, tempat ini cukup punya
potensi untuk berkembang di tengah arus wisata lokal yang kini menggeliat.
Trenggalek relatif kalah di bandingkan kabupaten lain dalam hal wisata model
ini. Lokasi baru ini, jika digarap serius, akan berpotensi besar menjadi tujuan
wisata baru.
Saran saya, beberapa sarana bermain perlu
dibenahi. Ini penting agar anak bisa bermain dengan nyaman.
Juga perlu melengkapi sarana lain yang
semakin lengkap. Semakin bagus tempat ini maka jumlah orang yang mengunjungi Insyaallah
akan semakin meningkat.
Promosi lewat berbagai media juga
penting untuk dilakukan secara intensif. Tentu agar tempat wisata ini semakin
dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan. Semoga.
oalahhh...pantesan namanya Taman Kelinci. Ternyata memang ada kelincinya betulan. Malah yang menjadi daya tarik utamanya, ya? Kirain cuma nama/istilah saja seperti halnya kereta kelinci begitu ... hehehehe....
BalasHapusIya Bu. Betul memang ada kelincinya.
Hapus