Oleh Ngainun Naim
Seorang penulis paling produktif di Kompasiana, Pak
Katedrarajawen, membuat tulisan yang sangat menarik terkait dengan menulis. http://media.kompasiana.com/new-media/2013/11/08/menulis-filosofi-kacang-606314.html.
Menurut Pak Kate, tujuan utama dari menulis adalah agar tulisan kita dibaca
orang. Ini kalimat yang menurut saya menjadi inti tulisan Pak Kate. Soal Pak
Kate atau para pembaca yang lain tidak setuju, itu tidak apa-apa. Karena memang
teks yang sudah dibaca telah menjadi milik umum. Ia bebas dibaca, dipahami, dan
ditafsirkan oleh pembacanya.
Jujur, sebagai orang yang baru belajar menulis, saya
merasakan kegembiraan manakala tulisan saya ada yang membaca. Siapa juga yang
tidak senang tulisannya dibaca? Saya kira semua penulis pasti merasakan
getar-getar kebahagiaan. Hanya memang, kualitas dan kuantitasnya berbeda antara
satu orang dengan orang yang lainnya.
Saya mulai aktif menulis di Kompasiana pada 4 Juli 2013.
Itu berarti saya baru 5 bulan menjadi bagian dari komunitas keroyokan ini.
Sejauh ini, saya menulis 127 artikel. Jumlah yang belum ada apa-apanya
dibandingkan tulisan para tokoh garda depan komunitas ini.
Ditinjau dari jumlah pembaca, tulisan saya sama sekali
tidak populer. Paling banyak dibaca dikisaran 400 orang. Selebihnya, berada di
kisaran puluhan.
Sebagai pembelajar, saya tidak memerdulikan
rating pembaca. Saya memang tidak pandai membuat judul menghentak dan membuat
pembaca penasaran. Jduul-judul tulisan saya biasanya sederhana dan normatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.