Orang Kok Kayak Gak Butuh Orang Lain!
Oleh Ngainun Naim
Dari
buku-buku yang saya pelajari, saya mendapatkan informasi bahwa manusia itu
termasuk makhluk sosial. Disebut makhluk sosial
karena manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Hidup manusia
sesungguhnya sarat dengan interaksi dengan sesama. Maka kalau ada manusia yang
kurang baik terhadap sesama, biasanya dia akan menghadapi persoalan dalam
relasi sosialnya.
Jujur saja saya merasa senang jika ada orang yang
menghargai saya, walaupun sesungguhnya saya tidak memintanya. Siapa juga yang
tidak senang ketika ada orang yang memberi senyum, menyapa, dan perlakuan baik
lainnya. Saat diperlakukan semacam ini merasa senang, maka saya juga harus
memperlakukan orang lain secara baik. Mustahil orang akan memperlakukan sesuatu
yang baik pada saya jika saya melakukan hal yang tidak baik.
Tetapi sesungguhnya praktik melakukan kebaikan itu tidak
mudah. Sungguh sulit dan butuh kesabaran. Pernahkah Anda menemukan teman
sejawat atau tetangga yang cuek habis? Saat bertemu tidak menyapa, seolah tidak
tahu, dan seterusnya? Saya kok nyaris yakin semua orang pernah memiliki
pengalaman semacam itu.
Saya sendiri mengalaminya. Tetapi saya menyadari bahwa
sikap hidup seseorang itu sebuah pilihan. Jika seseorang memiliki sikap semacam
itu, tentu dia sudah tahu konsekuensinya. Mungkin saja orang yang tidak peduli,
jutek, tidak mau menyapa terhadap orang lain dan sikap-sikap sejenis justru
sangat mungkin menikmati sikapnya yang semacam itu. Karena itu, jika memang
bisa diajak untuk berbuat baik secara sosial, maka lebih baik orang semacam itu
diajak untuk berbuat baik kepada sesama. Lebih baik disarankan untuk murah
senyum, memberikan salam kepada sesama, menyapa, dan perbuatan baik sejenis
lainnya. Tetapi jika tidak bisa, ya biarkan saja. Mari kita perbaiki diri kita
sendiri dan tetap melakukan kebaikan kepada orang lain semampu kita.
Memang hidup itu kan penuh warna. Saya justru memberikan
apresiasi kepada figur yang selalu penuh kebaikan terhadap sesama. Hal itu
menunjukkan bahwa orang semacam ini hidupnya akan penuh dengan kebaikan juga. Sebagai
makhluk sosial, kita membutuhkan orang lain. Maka rasanya aneh juga jika
melihat orang yang seolah tidak butuh terhadap orang lain.
Tulungagung, 18 Oktober 2013
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.