Dari Buku ke Buku
Oleh Ngainun Naim
Saya
sesungguhnya telah berniat untuk membatasi membeli buku. Pertimbangannya sederhana yaitu tempat buku di rumah saya sangat terbatas. Jika
saya terus membeli buku, persoalan tempat bisa menjadi masalah tersendiri.
Selain itu, buku yang saya miliki lebih banyak yang belum sempat saya baca. Dengan terus membeli
berarti semakin banyak buku yang belum saya baca.
Tetapi niat tersebut ternyata tidak selalu dapat saya
penuhi. Ada saat-saat tertentu yang mengharuskan saya untuk tetap membeli buku.
Pada akhir oktober lalu, di kampus tempat saya bekerja, Penerbit Teras
Yogyakarta sedang mengadakan pameran. Harganya cukup murah. Saya pun tergoda
membelinya. Ada satu buah buku tebal yang awalnya merupakan disertasi
penulisnya, Dr. Nurisman, M.Ag. Judulnya Pemikiran Filsafat Islam Harun Nasution. Pada pameran ini saya hanya
membeli satu buku ini saja karena saya melihat buku ini cukup representatif
untuk saya miliki. Ketika ujian terbuka Dr. Nurisman, saya ikut menyaksikannya
sehingga saya memiliki dorongan yang lebih untuk mengetahui isi disertasinya
secara utuh.
Minggu berikutnya ganti penerbit LKiS Yogyakarta yang
mengadakan pameran. Saya pun tergoda lagi sehingga membeli sebuah buku karya
Prof. Dr. Nursyam, M.Si yang judulnya Tarekat
Petani. Ini merupakan buku baru karena baru terbit di tahun 2013 ini. Buku
ini menarik karena pada awalnya merupakan penelitian lapangan penulisnya.
Koleksi buku saya bertambah karena pada awal oktober saya
mendapatkan kiriman buku dari seorang intelektual muda sekaligus putra seorang
kiai, yaitu Ahmad Sidqi, M.Fil. Buku ini pada awalnya merupakan tesis penulisnya
yang kemudian dikembangkan dengan melakukan penelitian di Amerika Serikat. Sehingga
bisa dibayangkan bahwa buku ini memiliki kualitas memadai dan representatif. Kepada
Gus Ahmad Sidqi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kiriman
bukunya.
Buku Gus Ahmad Sidqi sekarang menjadi prioritas untuk
saya baca. Hal ini disebabkan karena temanya menarik minat saya. Saya juga
berjanji pada diri sendiri untuk membuat review
atas buku ini.
Hari sabtu dan minggu tanggal 5-6 Oktober 2013, saya
mengikuti Workshop. Catatan saya atas workshop tersebut bisa dibaca di catatan
saya beberapa hari lalu. Satu hari sebelum workshop, saya mendapatkan SMS dari
manajemen Toko Buku Toga Mas Tulungagung bahwa ada pameran buku-buku dengan
harga-harga murah. Berdasarkan informasi ini, sore hari saat istirahat workshop
saya meluncur ke Toko Buku Toga Mas Tulungagung. Ada beberapa buku nyang saya
beli dengan harga miring. Saya mendapatkan empat buah buku yang total harganya
Rp. 36 ribu.
Niat membatasi membeli buku memang gagal saya wujudkan,
tetapi saya tetap bersyukur karena buku yang saya miliki suatu saat pasti
berguna. Sekarang tinggal berjuang untuk menyisihkan waktu membacanya. Semoga saya
mendapatkan kesempatan untuk menikmati buku demi buku yang saya miliki.
Salam Persaudaraan.
Tulungagung, 8 Oktober 2013
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.