MELAMPAUI
KETERBATASAN
Oleh Ngainun Naim
Ada sebuah cerita menarik dalam buku Mutasi DNA Powerhouse yang ditulis pakar ekonomi dan strategi dari
Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rhenald Kasali. Dalam buku tersebut dikisahkan
bahwa di sebuah kebun binatang kecil di Thailand, ada seekor gajah yang sejak
kecil dirantai kakinya dan diikatkan pada sebuah tonggak kayu. Ketika gajah
tersebut masih kecil, rantai tersebut memang besar dan sangat kuat. Ia hanya
mampu jalan berkeliling sepanjang antara rantai dan tonggak. Semua keperluan
makan dan minum disediakan oleh sang pawang. Sesekali gajah kecil tersebut dilepas
dari tonggak kayu, tapi tetap dengan rantai di kakinya.
Bertahun-tahun kemudian gajah kecil tersebut menjelma
menjadi seekor gajah besar dan sangat kuat. Sebenarnya, rantai yang diikatkan
masih sama ukurannya. Dulu ketika gajah itu masih kecil, rantai itu kelihatan
besar. Tetapi setelah gajah tumbuh menjadi besar, rantai itu tentu saja
kelihatan kecil.
Suatu ketika terjadi kebakaran hebat. Sesuai prosedur
penyelamatan, semua binatang harus dilepas ikatannya dan dibuka kandangnya
untuk dievakuasi. Demikian juga dengan gajah yang besar dan kuat tadi. Kandang
dan rantai yang mengikat kakinya telah dibuka oleh pawangnya.
Karena harus mengurusi banyak binatang dan kondisi
kebakaran yang semakin membesar, pawang kemudian pindah lokasi. Konsentrasi
seluruh petugas lebih pada binatang yang dianggap lemah dan kecil. Karena gajah
merupakan binatang besar dan kuat, maka dia dibiarkan menyelamatkan diri.
Kebakaran pada akhirnya memang bisa dihentikan, tetapi
karena kejadiannya yang mendadak dan kobaran api yang cepat, tidak sedikit
korban yang jatuh. Identifikasi pun dilakukan. Beberapa koleksi hewan langka
mati terpanggang. Namun yang paling mengherankan adalah gajah yang besar dan
kuat serta telah dilepaskan rantainya oleh pawang ternyata juga ikut terbakar.
Tempat terbakarnya justru tidak jauh dari tonggak tempatnya sering diikat sejak
kecil.
Kisah yang dituturkan Rhenald Kasali tersebut menarik
untuk membaca realitas dalam konteks yang luas. Ada banyak pelajaran yang dapat
kita gali dan hikmah yang dapat kita petik. Kisah gajah tersebut merupakan
sebuah pesan bahwa banyak dari kita yang masih terikat dengan masa lalu dan
mengabaikan augerah bahwa kita mempunyai kekuatan untuk mengembangkan potensi
diri. Banyak di antara kita yang sudah mematrikan diri dalam stigma tidak mampu
sebelum mencoba. Stigma ini menjadikan hidupnya tidak pernah beranjak ke luar
dan mencoba hal baru yang menantang.
Memang bukan hal mudah untuk menembus batas keluar dari
stigma yang sedemikian mendarahdaging. Mereka yang berani keluar dari tempurung
keterbatasan ini dalam kenyataannya banyak juga yang berhasil. Bukan berarti
semuanya berhasil. Keberhasilan dan kegagalan merupakan hukum alam yang akan
menimpa siapa saja, termasuk mereka yang sesungguhnya memiliki modal ekonomi,
sosial, politik, dan budaya sekaligus.
Trenggalek, 9-10-2013
Ngainun Naim
www.ngainun-naim.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.