Selamat Datang,
Mahasiswa Baru!
Oleh Ngainun Naim
Sebuah SMS masuk ke HP-ku. Kulihat dari SMS Center kantor
tempatku bekerja. Isinya tentang pemberitahuan bahwa kuliah semester ganjil
dimulai pada hari senin tanggal 2 September.
Setelah seminggu OSPEK, mahasiswa baru mulai memasuki bangku
kuliah. Biasanya, ada rona bahagia terlihat pada wajah-wajah mereka. Ada
harapan indah tentang hari-hari yang akan dijalani. Kini, mereka tidak lagi
harus mengenakan baju seragam. Mereka juga tidak lagi harus datang dengan
harap-harap cemas karena waktu mepet dan harus berhadapan dengan guru piket
yang berdiri serius dan berwajah sangar di depan pagar gerbang. Segala
sesuatunya tergantung kepada diri mahasiswa. Tingkat kemandirian dan kemampuan
mengelola diri menjadi kunci sukses dalam menjalani kuliah.
Transisi dari seorang siswa menjadi mahasiswa ternyata
tidak selalu mudah. Banyak yang tidak berhasil melakukan adaptasi. Akibatnya,
kuliah tidak dijalani secara serius. Waktunya justru digunakan untuk berbagai
kegiatan ekstra dan intra kampus. Perkuliahan sendiri justru diabaikan. Bahkan
tidak jarang yang kemudian kuliahnya berantakan karena tidak serius
menjalaninya.
Modal Penting
Aspek penting yang seharusnya dilakukan oleh seorang
mahasiswa baru adalah menentukan titik orientasi dan menyusun rencana bagaimana
ia menjalani perkuliahan. Untuk itu, diskusi dan banyak bertanya kepada kakak
tingkat yang berprestasi sangat penting artinya. Bisa juga diskusi dilakukan
dengan dosen yang diharapkan dapat memberikan wawasan dan arah pelaksanaan
perkuliahan.
Berkaitan dengan bagaimana menjalani kuliah secara baik,
saya menemukan penjelasan praktis dari The Liang Gie dalam buku Efisiensi Untuk Meraih Sukses (Yogyakarta:
Panduan, 2003). Menurut The Liang Gie, hal pokok yang harus dipahami oleh
mahasiswa berkaitan dengan posisi utamanya sebagai mahasiswa memahami tugas
pokoknya. Tugas yang pertama dan yang utama dari setiap mahasiswa adalah BELAJAR dengan
hasrat yang membara. Hasrat belajar harus terus dijaga dan dikelola secara
baik agar studi dapat berjalan secara sukses. Pengetahuan dan keterampilan di
bangku kuliah tidak mungkin dikuasai dan dipelajari secara santai-santai, kalau
ingat, atau kalau sempat.
Setelah hasrat kuat, asas penting yang harus dimiliki
adalah BELAJAR SECARA TERATUR. Kalau
sifat keteraturan telah menjadi kebiasaan, sifat ini akan mempengaruhi jalan
pikirannya dan caranya berpikir. Kemampuan berpikir teratur akan menjadi modal
penting menguasai pengetahuan yang bermacam-macam ragamnya.
Asas berikutnya lagi adalah DISIPLIN. Setiap pelajar harus mempunyai disiplin dan
mendisiplinkan diri untuk belajar segiat mungkin, untuk mengerahkan segenap
pikiran, tenaga, dan waktu untuk meraih pengetahuan sedalam dan seluas mungkin.
Beberapa keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa
baru adalah:
1. Keterampilan Membaca
Membaca adalah suatu rangkaian kegiatan pikiran seorang pelajar yang
dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang
disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda
lainnya. Membaca merupakan sebuah kegiatan belajar terpenting yang harus
dilakukan oleh mahasiswa. Membaca rutin dan serius akan mengantarkan mahasiswa
memiliki pengetahuan luas, arif menghadapi kehidupan, dan ahli dalam berbagai
bidang ilmu yang dipelajari.
Pembaca yang baik memiliki ciri: (a) membaca secara cepat; (b) memahami isi
dari bahan bacaannya; (c) seusai membaca dapat mengingat butir-butir gagasan
utama dari bahan bacaannya; dan (d) mempunyai kebiasaan membaca yang baik.
2. Keterampilan Mencatat Bacaan
Membaca akan sia-sia kalau tidak dicatat karena pikiran tidak akan mampu
mengingat semua bahan bacaan. Membuat catatan tertulis mengenai buku atau bahan
bacaan setelah membaca merupakan sebuah keharusan. Mencatat bisa dilakukan di
komputer atau di buku tulis. Beberapa hal yang harus Anda catat adalah: penulis
buku, judul buku, kota terbit, nama penerbit, dan jangan lupa halaman buku yang
dikutip.
3. Keterampilan Memusatkan Perhatian
Kemampuan memusatkan perhatian (konsentrasi) bukanlah
bakat alamiah yang terbawa sejak bayi. Kemampuan ini merupakan kebiasaan
seseorang yang dapat ditimbulkan, dilatih, dan dibesarkan. Landasan utamanya
adalah minat. Minat berperan untuk:
(a) melahirkan perhatian yang serta merta; (b) memudahkan terciptanya
konsentrasi; dan (c) mencegah gangguan perhatian dari luar.
Demikian catatan singkat untuk menyambut mahasiswa baru.
Semoga memberikan manfaat kepada para mahasiswa baru agar mereka sukses
menapaki bangku perkuliahan.
Salam
Trenggalek,
1 September 2013
Ngainun
Naim
Bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih Mas Muhammad Rifa'i sudah berkenan berkunjung dan membaca blog sederhana ini.
Hapus