Oleh Ngainun Naim
Bulan
ramadhan tinggal menghitung hari. Rasanya setahun begitu cepat berlalu. Tak
terasa kini ramadhan sudah menjelang kembali. Berbagai persiapan
mental-spiritual harus segera ditata agar begitu memasuki bulan yang mulia,
kita siap sepenuh jiwa-raga menyongsongnya.
Satu
hal yang begitu membahagiakan saya jika bulan ramadhan adalah melimpahnya
majelis ilmu. Di kampung tempat saya tinggal, di kantor, di televisi, dan di
berbagai tempat ada majelis ilmu. Tumpahan ilmu dari para ustadz akan
memperkaya jiwa, wawasan, dan kearifan setelah hidup dalam kesibukan kerja yang
mekanis.
Majelis
ilmu memang tidak hanya ada di bulan ramadhan. Tetapi di bulan ramadhan
intensitasnya jauh lebih tinggi. Gairahnya pun berbeda dengan bulan-bulan yang
lainnya.
Di
setiap majelis ilmu, saya berusaha mencatat (biasanya di HP) dari poin-poin
penting yang disampaikan penceramah. Cara semacam ini membuat saya dapat
merekam dan kemudian mengalihkannya dalam berbagai tulisan yang saya buat.
Walaupun
sekarang ini sudah banyak jejaring sosial, mulai FB, twitter, blog, dan
berbagai bentuk media lainnya, tetapi menghadiri secara fisik sebuah majelis
ilmu tetap memberikan sensasi yang berbeda. Ada banyak manfaat sosial,
keilmuan, dan juga spiritual yang kita peroleh. Karena itu, marilah kita
menghadiri setiap undangan majelis ilmu yang mungkin bisa kita hadiri. Sebab,
keberkahan dan hikmahnya sangat besar dalam kita menjalani kehidupan dan meraih
makna hidup. Salam. Parakan Trenggalek,
Minggu, 23 Juni 2013
Ngaji di bulan Ramadhan memang menyenangkan ya, Mas, di samping ilmu bertambah, nyess di hati. Barangkali ini juga karena semangat kita untuk selalu ingin melakukan kebaikan ya, Mas :)
BalasHapusBetul Mas Muhaimin. Matur suwun berkenan rawuh.
BalasHapus