Oleh Ngainun Naim
Saya
selalu mengagumi orang yang memiliki integritas tinggi terhadap suatu bidang.
Kiprah, perjuangan, dan keteladanan mereka selalu memukau. Berita mereka di
media massa—khususnya di Jawa Pos dan
Kompas—saya baca dengan penuh
semangat. Tidak jarang saya mengklipingnya.
Satu
tokoh yang saya temukan di Harian Kompas edisi
Sabtu, 15 Juni 2013 adalah Ibu Siti Maryam. Beliau sekarang ini sudah sangat
sepuh. Bayangkan saja, usianya sudah 86 tahun. Namun, kita patut mengapresiasi
terhadap semangat dan upayanya untuk melestarikan naskah kuno dan aksara Bima
Nusa Tenggara Barat. Beliau—sebagaimana ditulis Kompas—adalah salah satu sosok penting dalam menerjemahkan dan
mentranskripsikan manuskrip Bima.
Di
usianya yang telah lanjut, Bu Siti Maryam tetao tekun menulis, termasuk
mentranskripsikan naskah-naskah kuno Bima yang jumlahnya diperkirakan ribuan.
Faktor usia yang membuat beliau tidak mampu duduk lama. Karena faktor
penglihatan, saat membaca beliau harus dibantu kaca pembesar. Tetapi itu tidak
mengurangi semangatnya untuk terus berkarya.
Satu
paragraf yang menurut saya paling heroik adalah saat menuturkan pengalaman
berat dan mengesankan Bu Maryam menulis buku Bo’ Sangaji Kai, kisah sejarah atau buku catatan raja-raja Kerajaan
Bima.
”Saya perlu sekitar lima tahun menerjemahkan Bo’ itu. Untuk menerjemahkan satu halaman
saja, saya perlu lebih seminggu. Rumitnya, naskah bertuliskan Arab itu, selain
menggunakan bahasa Melayu, sebagian memakai bahasa dan aksara Bima”.
Perjuangan
dan kegigihan Bu Siti Maryam memang sangat mengesankan. Saat menulis naskah itu
beliau sudah berumur 67 tahun. Dan saat itu beliau juga tidak menganggur,
melainkan menjadi anggota MPR/DPR. Karena integritasnya, beliau mengerjakan
naskah itu pada tengah malam sampai subuh.
Integritas
Siti Maryam memberikan cahaya pencerahan di tengah iklim kehidupan sekarang ini
yang semakin pragmatis dan hedonis. Kisah hidup tokoh-tokoh yang penuh
integritas memang harus diperkenalkan secara luas agar generasi muda dapat
menjadikannya sebagai cermin bagi kehidupan. Dengan demikian, keteladanan ini
akan menumbuhkan spirit inspiratif bagi perubahan kehidupan menuju kondisi yang
lebih baik. Semoga.
Super sekali...
BalasHapusSuwun Mas.
HapusDitunggu blogmu untuk menampung catatan-catatanmu yang inspiratif.