Menu tasyakuran. Sederhana tetapi sangat nikmat.
Ngainun Naim
Tetiba ada
undangan di grup keluarga. Undangan yang ditujukan ke seluruh anggota. Grup ini
anggotanya adalah Ibu dan anak-anak serta para cucunya.
Inti undangannya
adalah agar kami berkumpul di rumah Ibuk pada Sabtu, 5 Juli 2025. Acara intinya
adalah tasyakuran dalam rangka hari ulang tahun Ibuk.
Acara dirancang akan
dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB. Namun kecil kemungkinan saya dan keluarga
bisa datang tepat waktu. Sebabnya tempat tinggal saya dan keluarga
yang lumayan jauh dari rumah Ibuk. Dua adik saya yang lain—Niam dan
Uun—juga tidak mungkin
hadir secara langsung karena tinggal jauh. Masing-masing tinggal di Tangerang
dan Riau.
Saya sesungguhnya
ada jadwal acara lain. Namun semua saya batalkan. Saya prioritaskan ke Ibuk,
meskipun ada sedikit “drama”.
Sehari sebelumnya kami sudah sepakat menuju ke rumah Ibuk. Namun ada edaran mendadak dari kantor istri
untuk segera ke kantor pada hari Sabtu sebab kantor tempatnya bekerja akan
dialihfungsikan menjadi Sekolah Rakyat. Sebagai akibatnya, seluruh isi kantor
harus segera dikosongkan.
Tidak ada pilihan.
Istri saya antar ke kantor, lalu bersama anak-anak saya menuju Tulungagung. Perjalanan
cukup lancar meskipun mundur lumayan lama dari jam undangan.
Begitu saya datang,
semua anggota keluarga berkumpul lalu duduk melingkar. Saya pun diminta berdoa.
Doa saya panjatkan
dan diaminkan oleh semua yang hadir. Doa kebajikan bagi Ibuk dan seluruh
keluarga. Semoga Ibuk sehat selalu, panjang umur, dan
senantiasa dalam keberkahan. Amin.
Tulungagung, 5 Juli 2025