Senin, 23 Juni 2025

Rezeki Nomplok


 Ngainun Naim
 

Acara diskusi di Lantai 3 UIN Sayyid Ali Eahmatullah pada Iumat, 20 Juni 2025, baru saja usai. Bersama Kasubdit Litapdimas kami duduk santai di Kantin Maktob yang ada di depan Gedung Stasiun.

 

Sesungguhnya tidak jelas kapan mulai disebut Gedung Stasiun. Juga tidak jelas siapa tokohnya. Saya menduga karena gedung ini lokasinya yang hanya beberapa langkah dari rel kereta api. Mirip posisi stasiun.

 

Kami duduk santai. Ngobrol tentang aneka hal. Minuman--kopi hitam, jamu, kopi susu--menemani perbincangan.

 

Tetiba ada seseorang datang membawa tumpeng menuju tempat duduk bos kantin, H. Tobron. Kebetulan tempat duduknya persis di samping kami duduk.

 

Saya sendiri tidak tahu siapa yang mengantar. Juga tidak tahu apa hajatnya. Saya tidak terlalu memperhatikan.

 

H. Tobron

Kami kembali berbincang. Tetiba H. Tobron datang. Beliau membawa beberapa lembar kertas minyak dan meletakkannya di depan kami. Lalu secara terampil meletakkan nasi, sayur, dan potongan ayam lodho.

 

Tidak ada pilihan. Tidak boleh ditolak. Meskipun masih pukul 11.00 dan lantunan ayat suci Al-Quran terdengar bersahutan dari beberapa masjid, makan harus dilakukan. 

 

Jika lapar sesungguhnya juga tidak terlalu. Masih pukul 11.00. Tapi entah mengapa kali ini sensasinya berbeda.

 

Jujur rasanya sangat nikmat. Bahkan kami menambah nasi dari kantin. Pertanda kami menikmati sajian rezeki nomplok.

 

Hari semakin siang. Nasi sudah tandas. Ayam juga tinggal tulang belulang. Pesta berakhir. Saatnya menunaikan shalat jum'at.

 

Kediri, 22 Juni 2025

2 komentar:

  1. Alhamdulillah ada rezeki yang tiba-tiba datang ya Pak.
    Terbayang pasti nikmat. Walaupun perut sudah agak kenyang...

    Salam,

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.