Rabu, 24 Maret 2021

Mencari Keringat, Ikhtiar Sehat, dan Mensyukuri Nikmat (1)

 

Ngainun Naim


 

 

Suara Iqamah terdengar dari mushala samping rumah. Saya bergegas menuju mushala untuk menjalankan shalat. Inilah shalat jamaah yang paling berat. Penuh perjuangan. Sungguh tidak mudah untuk menjalankannya. Wajar jika shalat jamaah shubuh nilai pahalanya sangat besar.

Saya pernah mengedit sebuah buku tentang perjuangan sang penulis dalam menjalankan shalat shubuh berjamaah. Tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga, lingkungan, dan masyarakat luas. Perjuangan yang sungguh tidak ringan tetapi selalu beliau upayakan.

Perjuangan ini motifnya—sejauh yang saya baca—adalah ibadah. Beliau merasakan betul hikmahnya. Lahir dari keluarga paria di perkebunan Sumatera Utara, beliau mengalami perubahan nasib luar biasa. Kehidupannya mengalami perubahan drastis. Beliau meyakini itu karena shalat shubuh berjamaah yang beliau perjuangkan sejak muda sampai sekarang.

Buku dengan tema shalat shubuh berjamaah cukup banyak. Satu buku yang pernah saya baca berkisah tentang bagaimana istiqamah shalat shubuh berjamaah memberikan banyak sekali manfaat. Salah satu isinya yang saya ingat adalah shalat subuh berjamaah memberikan berkah dalam kehidupan.

Jika baru membaca buku semacam itu, saya semangat dan berjuang shalat shubuh berjamaah. Kadang di mushola, kadang dengan keluarga. Jika sedang malas, jangankan jamaah. Shalat pun pernah beriringan dengan terbitnya sang Surya. Sungguh tidak elok tetapi itulah kenyataannya.

Trenggalek, 24-3-2021

12 komentar:

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.