Rabu, 10 Oktober 2018

Taman Kelinci Pasopati

Ngainun Naim

Sesungguhnya saya jarang menulis tentang tempat wisata. Bukan tidak pernah ke tempat wisata. Pernah juga. Hanya memang biasanya sekadar datang melepas penat bersama keluarga. Bergembira bersama anak istri lalu foto bersama. Itu saja. 

Entahlah, tiba-tiba kok ingin sekali menulis sebuah tempat wisata yang saya kunjungi bersama keluarga pada minggu, 7 Oktober 2018. Ya, siapa tahu tulisan sederhana yang saya buat ini ada manfaatnya. Minimal buat dokomen. 

Oh ya, catatan awal ini sebelumnya sudah saya posting di laman fb dan instagram pada hari Minggu 7 Oktober lalu. Di beberapa kesempatan lalu saya tambahi sedikit di sana-sini. Jadilah tulisan ini.
Tidak ada persiapan khusus yang kami lakukan untuk acara di hari minggu itu. Pagi berencana, lalu berangkat. Tempat yang kami tuju namanya "Taman Kelinci Pasopati". Lokasinya ada di Desa Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. 

Lokasi terletak sekitar 3 kilo meter dari Kecamatan Durenan. Jika Anda dari arah Tulungagung, setelah Pasar Kamulan ada Pertigaan Tekol. Ambil arah kiri. Sekitar 1 kilo sudah sampai.  Dari arah Durenan juga sama. Jika bingung, cari di Google Map. Lengkap kok. Anda akan dipandu sampai ke lokasi.
Lokasinya di perkampungan. Di sela-sela rumah penduduk. Saya justru merasa menemukan suasana unik. Wisata di tengah kampung. Kayak silaturrahim saja. Asyik. Cukup lumayanlah untuk liburan keluarga.
Saat sampai lokasi, suasana sedang terik-teriknya. Maklum, sudah jam 10.00 siang. Apalagi memang lagi musim kemarau. 

Jumlah pengunjung saat itu cukup lumayanlah. Dengan harga tiket masuk cukup murah,  5 ribu,  saya dan keluarga masuk dan menikmati bagian demi bagian dari lokasi wisata ini.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi lokasi ini, Anda akan dimanjakan oleh berbagai fasilitas. Ada untuk spot foto, gazebo, kantin, panggung hiburan, tempat memberi makan kelinci, dan beberapa tempat lainnya. Semuanya menarik, khususnya bagi anak-anak.
Dua anak saya sangat menikmati suasana. Mereka berlarian, memberi makan kelinci, bermain, dan bersenda gurau. 

Menurut saya, tempat ini cukup punya potensi untuk berkembang di tengah arus wisata lokal yang kini menggeliat. Trenggalek relatif kalah di bandingkan kabupaten lain dalam hal wisata model ini. Lokasi baru ini, jika digarap serius, akan berpotensi besar menjadi tujuan wisata baru.
Saran saya, beberapa sarana bermain perlu dibenahi. Ini penting agar anak bisa bermain dengan nyaman.
Juga perlu melengkapi sarana lain yang semakin lengkap. Semakin bagus tempat ini maka jumlah orang yang mengunjungi Insyaallah akan semakin meningkat.
Promosi lewat berbagai media juga penting untuk dilakukan secara intensif. Tentu agar tempat wisata ini semakin dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan. Semoga.

2 komentar:

  1. oalahhh...pantesan namanya Taman Kelinci. Ternyata memang ada kelincinya betulan. Malah yang menjadi daya tarik utamanya, ya? Kirain cuma nama/istilah saja seperti halnya kereta kelinci begitu ... hehehehe....

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.