Senin, 11 Agustus 2014

Taman Sorga



Suara sound system sudah terdengar keras melantunkan shalawat saat saya baru sampai di rumah. Mushala Taalamul Ilma yang letaknya sekitar 250 meter timur rumah memang memang menjadi tempat pengajian. Beberapa ibu terlihat berjalan menuju lokasi.
Tepat pukul 20.00 saya pun menuju mushola trrsebut. Bagi saya, pengajian adalah majelis ilmu untuk mendapatkan pengetahuan agama, memperoleh berkah, sekaligus media sosial untuk bertemu para tetangga. Kesempatan semacam itu saya usahakan untuk saya ikuti.
Group shalawat anak-anak muda Desa Parakan melantunkan pujaan kepada Nabi Muhammad dengan merdunya. Entah mengapa saya merasakan keteduhan melihat anak-anak muda tersebut. Atas prakarsa merekalah pengajian digelar. Mereka adalah anak-anak muda yang tetap mau menjalankan ajaran agama di tengah arus kehidupan yang kian sekuler.
 
Group shalawat yang tampil sebelum pengajian
Setelah seremonial, tepat pukul 21.00 K.H. Najibuddaroini yang malam itu menjadi penceramah naik panggung. Kiai yang berasal dari Desa Gembleb--berjarak sekitar 5 km dari desa saya--menyampaikan pengajian dengan penuh semangat. Suaranya berat, serak, dan khas kiai panggung menjadikan beliau terasa kuat menguasai panggung.
Ada beberapa hal penting yang beliau sampaikan. Pertama, pentingnya bersyukur atas semua anugerah yang telah diberikan oleh Allah. Sebagai umat yang baik, implementasi syukurnya melalui--di antaranya--beribadah sebaik-baiknya. "Manfaatkan semua anugerahnya Allah untuk ibadah", tegas Kiai Najib.
Kedua, majelis-majelis ilmu seharusnya ditumbuhsuburkan. Pengajian, misalnya, harus sering digelar agar jamaah semakin banya mendapatkan pengetahuan agama. Di tengah kehidupan yang semakin modern, perhatian terhadap majelis ilmu harus terus ditingkatkan. "Majelis ilmu itu seperti taman sorga, penuh kenikmatan jika dilakukan dengan kesadaran dan mengharap ridlo Allah", papar beliau.
Ketiga, anak shaleh itu menguntungkan orang tua. Karena itu, Kiai Najib mengajak jamaah untuk berikhtiar lahir batin agar Allah menganugerahkan anak-anak yang shaleh.
Itulah beberapa poin yang saya catat dari pengajian kemarin malam. Semoga manfaat.

Tulungagung-Trenggalek, 8-9 Agustus 2014

2 komentar:

  1. alhamdulillah....
    sholawat sekarang udah menjamur dimana-mana, dari plosok desa, perkotaan, bahkan sampai di negara2 ....

    BalasHapus
  2. Betul mas. Semoga memberikan keberkahan buat kita semua.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.