Oleh Ngainun
Naim
Riset atau penelitian menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa. Saya kira Anda
setuju dengan pernyataan ini karena memang sebuah negara bisa maju jika semakin
banyak warga masyarakatnya yang memiliki tradisi meneliti. Sebaliknya, semakin
minim tradisi meneliti maka sebuah bangsa akan semakin tertinggal dengan
negara-negara lainnya.
Sejak kapan tradisi meneliti perlu dibangun? Menurut saya harus ditumbuhkembangkan
sedini mungkin. Hal ini penting agar meneliti menjadi sesuatu yang tidak
menakutkan. Penelitian itu akan menjadi menyenangkan, menantang, dan membuat generasi
muda semakin mencintai dunia meneliti.
Para peneliti muda bersama guru pembimbing saat pembukaan acara |
Potensi itu ada. Persoalannya tinggal bagaimana potensi tersebut digali,
dikelola, ditumbuhkembangkan, dan terus disemai. Saya yakin jika hal ini terus
dilakukan secara intensif, pelan tetapi pasti akan tercipta kemajuan yang cukup
berarti bagi negeri ini.
Selasa lalu, 10 Juni 2014, saya menjadi juri Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang
diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung. Pada acara
ini ada 6 KIR tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan ada 9 KIR tingkat Madrasah
Aliyah (MAN). Sebagai juri bersama Dr. Mohammad Maskan, M.Si (Dosen Politeknik
Malang) dan Dr. Nurul Hidayah, M.Pd.I, kami merasakan betapa luar biasanya
potensi yang mereka miliki. Dalam usia yang masih sangat beliau, para siswa
tampil penuh percaya diri, menguasai topik yang disajikan secara baik, dan
menyajikan hasil penelitiannya secara mengagumkan.
Aspek penelitian seyogyanya dikelola secara sistematis di sekolah-sekolah.
Model pengembangannya bisa bermacam-macam, tetapi substansinya adalah
penelitian dilakukan karena ada atau tidak ada lomba. Jika ini terus dilakukan
secara baik, harapan kemajuan secara luas akan terwujud. Semoga.
Trenggalek, 15 Juni 2014
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.