Seseorang mengirim SMS bertanya tentang bagaimana saya
membagi waktu, berapa jam tidur, dan sebagainya. Saya tersenyum membaca SMS
tersebut. Ah, kok ada-ada saja.
Status ini saya posisikan sebagai jawaban atas SMS
tersebut. Pertama-tama harus saya katakan dengan jujur bahwa manajemen waktu
saya masih amburadul. Saya sering kurang bisa memanfaatkan waktu. Menunda
pekerjaan, bekerja kurang efektif, dan seterusnya.
Soal tidur, saya termasuk penikmat tidur. Tidur saya
berjam-jam. Kadang 6 jam, kadang 7, kadang juga lebih, tergantung kondisi.
Sesungguhnya tidak ada yang istimewa pada diri saya. Saya
orang biasa yang menyukai kebersahajaan.
Soal membaca dan menulis, saya hanya berusaha
memanfaatkan setiap waktu dan kesempatan yang ada. Seperti catatan ini saya
buat di berbagai kesempatan saat naik bus pulang kerja; paragraf awal saya buat
saat bus belum berangkat, paragraf kedua dan ketiga saya buat saat bus sedang
mengisi bahan bakar, dan paragraf keempat ini saya buat saat bus berjalan
tersendat karena jalan kurang lancar akibat pengaspalan. Sementara paragraf
selanjutnya saya selesaikan mulai jam sembilan malam setelah pulang menghadiri
undangan famili.
Demikian juga dengan membaca. Saya memanfaatkan jeda-jeda
waktu yang ada untuk membaca. Karena itu, buku biasanya dekat dengan saya,
khususnya di tas ransel yang acapkali menemani setiap aktivitas saya.
Secara teori, manajemen waktu yang baik itu ditandai
oleh--salah satunya--tidak menunda pekerjaan. Segera laksanakan dan selesai.
Saya tahu, paham, dan sadar untuk tidak menunda pekerjaan, tetapi saya belum
mampu menjalankannya. Ada begitu banyak agenda kerja bertumpuk karena hobi
menunda-nunda ini.
Ada satu lagi yang ditanyakan yaitu pengalaman jadi loper
koran. Saya memang pernah mengalaminya, tetapi tidak lama. Selain itu selama
beberapa waktu saya juga mencicipi pahit getirnya jualan susu segar keliling di
Surabaya. Saya menjalani aneka kegiatan untuk menopang kuliah saya. Ada juga
beberapa pengalaman hidup menarik yang membuat saya sangat mensyukuri hidup
saya sekarang ini. Saya benar-benar bersyukur karena hidup saya sekarang ini
lebih baik dibandingkan masa-masa itu. Semua itu membuat saya merasakan hidup
ini begitu nikmat.
Satu semangat yang ingin saya tularkan kepada banyak
orang adalah membaca-menulis sebab inilah salah satu aspek yang mewarnai hidup
saya. Saya merasakan betul bahwa aktivitas membaca-menulis telah memberikan
banyak sekali manfaat dalam kehidupan saya.
Saya kira ini saja catatan tentang salah satu perjalanan
hidup saya. Mohon maaf tidak ada pretensi pamer atau yang lainnya. Satu hal
yang sangat saya harapkan; catatan sederhana ini bisa memberikan manfaat buat
teman-teman sekalian. Amin.
Trenggalek, 23
Juni 2014
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.