Jumat, 23 Mei 2014

Pikiran



Oleh Ngainun Naim

Salah seorang sastrawan Indonesia yang karyanya saya sukai adalah AS Laksana. Kolomnya yang muncul setiap minggu di Harian Jawa Pos selalu saya usahakan untuk saya baca dengan baik. Setiap membaca kolomnya, saya selalu menemukan hal-hal baru yang—menurut saya—cukup mencerahkan.
Salah satu tulisannya yang cukup menarik berjudul, ”Upaya Memberi Terang dalam Pikiran”, yang dimuat di Jawa Pos pada Minggu, 17 Maret 2013. Pada tulisan tersebut, Laksana mengajak kita semua untuk tidak mudah mengeluh. Kelihatannya sederhana tetapi sesungguhnya sangat substansial dan penting untuk kita jadikan bagian dari kehidupan sehari-hari. Laksana menulis:
Hidup di negeri ini mengajari kita untuk mampu tetap tegak dalam situasi apa pun. Jika sebentar-sebentar mengeluh, kita tidak melakukan apa-apa. Orang yang suka curhat, tidak akan pernah membuat keputusan yang berarti untuk menangani urusan-urusannya.

Coba Anda simak kutipan dari pendapat Laksana tersebut. Secara sederhana saya menangkap beliau mengajak—selain tidak mudah mengeluh—untuk menjadi orang yang mandiri. Mandiri itu penting sekali sebagai modal mendasar menjalani kehidupan secara objektif dan selalu optimis.
Pada bagian yang lain, Laksana juga menulis mengenai pentingnya mengisi pikiran kita terhadap hal-hal yang baik. Menurut Laksana:
Pikiran kita adalah lahan subur untuk menumbuhkan apa saja. Jika Anda tidak menanaminya apa pun, yang akan tumbuh di sana adalah semak dan gulma. Ia bahkan akan dijadikan tempat membuang sampah oleh para tetangga. Karena itu, Anda perlu menanaminya dengan kesadaran-kesadaran yang memberdayakan diri. Yang perlu diingat, Anda tidak bisa menanaminya sekali dan setelah itu menelantarkannya.

Di tengah kehidupan yang penuh dengan informasi berlimpah dan juga dinamika yang sangat kompleks, pentingnya mengelola pikiran secara baik, sebagaimana ditulis Laksana, memiliki relevansi yang tinggi untuk diaktualisasikan. Karena itulah mari kita tanami pikiran kita dengan hal-hal positif agar kehidupan kita menjadi lebih bermanfaat.
Tulungagung, 22 Mei 2014
Ngainun Naim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.