Pelajaran
Hidup
Oleh
Ngainun
Naim
Kemarin
di IAIN Tulungagung kedatangan dua orang tamu penting, yaitu Prof. Dr. Iskandar
Usman, M.A. dari UIN Ar-Raniri Banda Aceh dan Dr. Atiyatul Ulya, M.Ag dari UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedatangan dua orang ilmuwan tersebut dalam rangka
visitasi asesmen lapangan Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
Pascasarjana IAIN Tulungagung.
Kerja teknis menyiapkan segala sesuatu dalam akreditasi merupakan
kerja teknis yang cukup menyita waktu. Tidak jarang kejenuhan datang menyapa.
Tetapi segalanya harus berjalan. Bersama beberapa teman, saya terlibat secara
teknis dalam menyiapkan data-data pendukung akreditasi.
Ada hal menarik yang saya dapatkan dari kunjungan yang
dilakukan pada saat hari libur 1 Mei kemarin. Pertama, pentingnya data. Dokumentasi menjadi salah satu kelemahan
yang banyak ditemukan di berbagai lembaga. Secara personal, saya sendiri
termasuk lemah dalam aspek ini. Saat ada urusan administrasi untuk kepentingan
kenaikan pangkat misalnya, baru bingung mencari data-data pendukung. Datanya
sesungguhnya sudah ada, hanya karena kurang rapi saat meletakkannya sehingga
kemudian ribet saat memerlukan.
Kedua, energi yang tercurahkan untuk menyiapkan akreditasi
selama beberapa minggu akhirnya terbayar sudah. ”Rasanya seperti baru saja di
Ospek”, komentar seorang teman. Hal ini merupakan ungkapan psikologis tentang
lepasnya beban. Sekarang, kami tinggal berdoa semoga hasilnya sesuai dengan
harapan. Usaha maksimal sudah dilakukan, keputusan terbaik yang diharapkan.
Semoga.
Kini setelah tugas akreditasi selesai bukan berarti tidak
ada tugas lagi. Tugas lain masih menanti. Dan semuanya harus dijalani. Inilah
hidup yang sarat dengan dinamika. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.