Kamis, 01 Mei 2014

Hari Gini Belum Bisa Komputer?



Oleh Ngainun Naim

Bus yang menjadi kendaraan rutin saat mengantarkan ke tempat kerja mulai melaju pelan. Penumpangnya tidak terlalu penuh. Beberapa orang merupakan penumpang tetap. Mereka adalah para ”penglaju”. Istilah penglaju sesungguhnya merupakan istilah yang umum dikenal dalam dunia transportasi dan mobilitas sosial. Saya menemukan istilah ini secara ilmiah pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Mudji Rahardjo yang sekarang ini menjadi Rektor UIN Maliki Malang. Buku tersebut awalnya tesis beliau dalam bidang sosiologi.
Penglaju—saya termasuk di dalamnya—adalah orang yang bekerja di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Untuk itu, mereka biasanya menjadi pelanggan setia transportasi umum. Pengalaman saya menjadi penglaju menemukan bahwa ada penglaju yang tempat bekerjanya di kisaran 30 KM dan banyak juga yang lebih jauh lagi. Bahkan seorang ibu yang sering satu kendaraan bercerita kalau setiap hari beliau menempuh perjalanan pulang pergi sejauh hampir 200 KM.
Dinamika kehidupan penglaju sesungguhnya sangat menarik. Bahkan di bus saat sesama penglaju bertemu, tercipta komunitas sosial tersendiri. Ada dialog, tukar pikiran, dan interaksi dinamis.
Rabo pagi saat saya sedang di bus, terdengar percakapan menarik di antara sesama pengalaju. Mereka saya kenal walaupun tidak terlalu akrab. Substansi pembicaraan mereka adalah tentang kemampuan mengoperasikan komputer. Salah seorang bercerita panjang lebar (lebih tepatnya mengeluh) mengenai suasana kerja di kantornya. Ia menuturkan bahwa dari 18 karyawan di unitnya, hanya enam orang yang bisa mengoperasikan komputer. Sementara yang lainnya tidak bisa. Kondisi ini membawa dampak yang besar terhadap kinerja di kantornya. Karena hanya sedikit yang bisa mengoperasikan komputer akibatnya beban kerja hanya bertumpu pada ke-6 orang tersebut. sementara 12 orang lainnya, walaupun jabatan dan pangkatnya lebih tinggi, karena tidak menguasai komputer maka kinerjanya cenderung lambat.
Komputer sesungguhnya menjadi kebutuhan bagi masyarakat sekarang ini. Di zaman yang serba canggih ini menguasai komputer menjadi sebuah keharusan. Jika sampai tidak bisa mengoperasikan komputer, wajar jika ada yang bilang, ”Hari gini tidak bisa komputer? Apa kata dunia?”.  

Tulungagung, 1 Mei 2014
Ngainun Naim 
twitter: @naimmas22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.