Jumat, 30 Mei 2014

Makelar Karya Ilmiah



Oleh Ngainun Naim

Salah satu syarat kenaikan pangkat bagi guru dan dosen adalah membuat karya tulis ilmiah. Tetapi merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri jika membuat karya tulis ilmiah itu tidak mudah. Bahkan bisa saya katakan sulit.
Bagaimana para guru dan dosen menyikapi kondisi ini? Sejauh yang saya amati umumnya guru atau dosen berusaha keras membuat karya ilmiah sendiri. Tradisi menulis memang harus ditumbuhsuburkan. Mutu tulisan biasa saja atau bahkan--maaf--kurang baik asal karya sendiri harus kita apresiasi. Tulisan semacam ini lahir dari perjuangan yang tidak ringan.
Ada juga yang membuat sendiri tetapi dengan cara tidak jujur. Cara ini biasa dikenal dengan plagiat. Caranya macam-macam, mulai mengganti nama karya orang lain dengan namanya, mengutip tanpa menyebut sumber, dan sebagainya. Plagiat bukan perilaku terpuji. Media massa banyak memberitakannya. Jadi mari kita hindari cara-cara tidak jujur semacam ini.
Kemarin Pak Johan Wahyudi, seorang guru berprestasi asal Sragen menulis tentang penolakannya menjadi MAKELAR karya ilmiah. Membuatkan tulisan untuk kepentingan orang lain honornya lumayan, bahkan sangat banyak. Tetapi sesungguhnya itu cara membantu menumbuhsuburkan ketidakjujuran. Saya setuju dengan Pak Johan Wahyudi.
Justru karena itulah mari kita belajar menulis sendiri. Jangan plagiat atau memanfaatkan jasa makelar. Salam.

Ketapang Banyuwangi, 25-5-2014
Ngainun Naim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.