Rabu, 21 Mei 2014

Ingatan



Oleh Ngainun Naim

“Ingatan bisa lupa, sementara tulisan mengingatkan”, demikian bunyi kalimat sederhana tetapi begitu bermanfaat yang pernah saya baca. Kalimat ini menegaskan bahwa menulis itu besar sekali manfaatnya. Menulis bisa dikatakan sebagai membangun monumen ingatan. Sayyidina Ali bin Abi Thalib bahkan pernah mengatakan, ”Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”.
Menulis—apa pun bentuknya—sesungguhnya memberikan banyak manfaat kepada penulisnya. Contoh sederhananya adalah saat kita mau berbelanja kita menuliskan apa saja yang akan kita beli. Tulisan daftar kebutuhan ini membuat kita berbelanja secara lebih efektif sekaligus menghindari dibelinya barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Saat kita melakukan aktivitas sehari-hari, mencatat itu juga penting artinya. Apa pun yang akan, sedang, dan telah kita lakukan—khususnya yang penting—kita catat. Catatan semacam ini dapat membuat aktivitas keseharian berjalan secara lebih efektif dan efisien.
Hari rabo, 21 Mei 2014, saya menemukan berita kecil di halaman 16 Koran Jawa Pos. Di Rubrik ”Sosok & Sisi Lain” diulas tentang Tatjana Saphira yang memiliki hobi menulis. ”Ketika dibaca lagi, jadi teringat momennya. Ada yang lucu, berkesan, sampai yang bisa jadi refleksi untuk ke depan”, katanya.
Apa yang dilakukan Tatjana Saphira, menurut saya cukup istimewa. Jika artis saja mau menulis, mengapa kita yang bukan artis tidak melakukannya? Padahal, tulisan itu besar sekali manfaatnya. Jadi, ayo menulis agar ingatan kita terawat.

Ngainun Naim
Tulungagung, 21 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.