Oleh Ngainun
Naim
Salah satu mimpi saya adalah
memiliki mahasiswa yang semuanya pandai membuat karya tulis. Rasanya kok indah
sekali jika semua mahasiswa mampu membuat karya tulis yang tidak asal comot
dari buku atau internet. Mereka
membuat tulisan yang benar-benar dari hasil karya sendiri setelah melalui
perjuangan yang tidak mudah menyerah. Karya tulis mereka mencerminkan kedalaman
pemikiran dan aktualisasi potensi diri.
Tidak mudah menyerah sesungguhnya menjadi salah satu kunci penting dalam
menghasilkan sebuah tulisan. Jika Anda membaca sebuah tulisan—misalnya satu
atau dua halaman—sesungguhnya tulisan tersebut merupakan bukti kerja keras
penulisnya. Bagaimana mungkin sebuah tulisan akan terwujud jika penulisnya
sudah putus asa saat baru mulai menulis? Sebuah tulisan tidak mungkin selesai
jika penulisnya tidak tahan menghadapi godaan menulis.
Godaan menulis itu banyak sekali, misalnya malas, tidak ada sarana yang
memadai, capek, tidak ada ide, dan sebagainya. Tetapi godaan terbesar, menurut
saya, adalah godaan yang berasal dari diri sendiri. Jika ingin menghasilkan
tulisan maka kata kuncinya adalah mengelola diri secara baik. Mengelola maknanya
menjadikan diri selalu memiliki hasrat dan semangat untuk menghasilkan karya
dalam kondisi kehidupan yang dinamis.
Di awal tulisan saya menyebut kata mimpi. Ya, saya yakin sepenuhnya itu
sebuah mimpi karena memang kecil kemungkinannya terwujud. Tetapi bukan berarti
tidak terwujud sama sekali. Saya justru berusaha untuk terus mewujudkan mimpi
tersebut menjadi kenyataan, sekecil dan sesedikit apa pun, atau kalau mungkin
justru seoptimal mungkin.
Saya sadar sepenuhnya bahwa menulis itu dunia yang hanya diminati oleh
sedikit orang, di kampus sekali pun. Gampang saja mengukurnya. Hitung saja
berapa orang dari seluruh mahasiswa dan dosen yang menghasilkan karya tulis
seperti artikel atau buku. Dapat dipastikan hanya sebagian kecil saja,
sementara sebagian besarnya tidak menghasilkan karya tulis selain tugas kuliah.
Justru karena hanya sebagian kecil saja yang berminat mengembangkan
kemampuan menulis itulah yang membuat saya berusaha untuk selalu menebarkan
dorongan dan spirit menulis. Saya sendiri bukan penulis yang baik. Saya masih
terus belajar dan belajar.
Cara yang saya lakukan, di antaranya dengan berusaha menanamkan semangat
menulis kepada para mahasiswa. Jika kesempatan memungkinkan, saya bagikan
cerita dan kisah tentang menulis. Saya juga sering memberikan kepada mereka berbagai
kiat dan strategi menulis. Secara personal saya juga menawarkan bimbingan atau
koreksi menulis atas karya yang telah mereka hasilkan.
Saya yakin mahasiswa yang serius akan menjadi penulis yang berhasil. Sementara
yang tidak serius tentu berat untuk berhasil. Karena itu satu kalimat yang
selalu saya katakan kepada para mahasiswa terkait dengan menulis, ”Kamu Pasti Bisa”.
Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.