Jumat, 07 Maret 2014

Malu Pada Mbah Bisri

Nama lengkapnya K.H. Bisri Mustofa. Beliau merupakan pendiri PP Roudlatul Thalibin Rembang Jawa Tengah. Kiai yang akrab dipanggil Mbah Bisri ini merupakan ayah dari Gus Mus--K.H. Mustofa Bisri, Rais Am PBNU. Beliau dikenal luas sebagai kiai multitalenta. Selain pengasuh pesantren, berbagai aktivitas beliau jalani, mulai dari pengajian, menekuni dunia politik, berdagang, hingga menulis.

Beliau hidup di masa teknologi informasi masih belum sehebat sekarang. Sampai beliau wafat di akhir tahun 1970-an, komputer jelas masih merupakan barang yang sangat mahal, elit, dan hanya menjadi penghuni kantor2 besar. Para penulis umumnya masih mengandalkan mesin ketik dengan suara khas yang menyentak atau menulis dengan tulisan tangan.

Tahukah Anda walaupun Mbah Bisri tidak punya komputer, laptop, atau Ipad, tetapi karyanya melimpah? Menurut K.H.M. Cholil Bisri, ayahnya memiliki karyanya sebanyak 276 judul kitab. Tentu ini suatu jumlah yang sangat luar biasa.

Bagaimana beliau menulis? Menulis dilakukan dengan penuh semangat kapan pun dan di mana pun; di ndalem, di penginapan, di sela-sela acara, bahkan di mobil. Beliau memanfaatkan setiap kesempatan untuk menulis. Wajar saja jika beliau memiliki kitab yang sedemikian banyak.

Saya merasa malu. Mbah Bisri mengajarkan kepada saya tentang pentingnya berkarya. Semangat tinggi tanpa dipengaruhi teknologi telah menjadikan Mbah Bisri seorang penulis monumental. Semoga bisa itba' jejak beliau. Lahul fatihah.

Ngainun Naim
Trenggalek, 7/3/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.