Sabtu, 15 Maret 2014

Buku Sebagai Kaki

Namanya Shindunata. Ia seorang Romo di agama Katolik. Lebih dari itu, ia juga seorang penulis. Tulisannya bernas menggigit. Menjelang piala dunia, banyak yang menunggu kolomnya tentang sepak bola.

Romo Shindu memiliki wawasan luas dan mendalam. Saya kira tidak diragukan lagi bahwa beliau adalah seorang pembaca buku tangguh. Seorang penulis tangguh itu pasti juga pembaca yang tangguh.

Ada nama lain yang Anda tentu tidak asing, yaitu Azyumardi Azra. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta ini adalah ilmuwan kelas dunia. Kiprahnya tidak diragukan lagi. Keahlian utamanya adalah sejarah. Tetapi Azyu juga menguasai banyak bidang yang lainnya. Hal ini dapat dicermati dari artikel ataupun buku-buku karyanya.

Darimana pengetahuan Azyu sehingga sedemikian luas? Tidak diragukan lagi dari buku. Azyu dan buku adalah dua kata yang memiliki hubungan yang sangat erat. Konon koleksi bukunya lebih dari 15.000 eksemplar.

Dua tokoh yang saya sebut di atas adalah contoh orang yang menjadikan hidupnya memiliki hubungan erat dengan buku. Buku telah menjadi 'kaki' bagi mereka karena perjalanan hidup keduanya hingga sekarang sangat dipengaruhi oleh buku.

Mereka berdua orang yang sangat sibuk. Tetapi mereka tidak pernah mengeluh. Mereka berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membaca dan menulis.

Jika orang sebesar Shindu dan Azyu yang memiliki kegiatan sangat banyak saja masih sempat membaca dan menulis, semestinya kita juga bisa meniru mereka dalam membaca dan menulis. Marilah manfaatkan waktu kita dengan membaca dan menulis. Jangan terlalu banyak alasan.

Bagaimana pendapat Anda?

Ngainun Naim
Trenggalek, 15/3/14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.