Guru Inspiratif

Oleh Ngainun Naim

Bangun pagi dengan informasi bertebaran yg membuat semakin miris hati: lahar dingan Gunung Kelud menerjang di beberapa wilayah di Kediri dan Malang. Hanya doa yg kupanjatkan semoga semuanya baik-baik saja. Alam sedang menjalankan kinerjanya. Manusia tidak mungkin menampiknya. Hanya ikhtiar maksimal lalu pasrah semuanya pada Allah.

Hari ini aku ingin membuat catatan tentang bukuku yg menandai awal kiprahku di dunia menulis buku. Judulnya "Menjadi Guru Inspiratif: Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa". Sebenarnya bukan buku pertama karena sebelumnya juga sudah menerbitkan buku. Tetapi buku inilah yg memberiku banyak pengalaman dan keberkahan hidup.

Buku karyaku

Pertama, buku ini telah mengantarkan aku menjadi pembicara di beberapa tempat, di antaranya; Kebumen, Bangka Belitung, Madiun, Blitar, Tulungagung, dan beberapa tempat lainnya.

Kedua, inilah buku yg melibatkan emosiku secara mendalam. Di buku ini sebagian kisah hidupku terlibat. Aku menulis guru2ku sejak SD hingga lulus kuliah yg mempengaruhi hidupku. Aku pernah menghadiahkan buku ini ke beberapa guru yg namanya aku sebut. Guru SD ku yg kusebut pertama di buku sampai menelponku dan bercerita sambil menangis. Subhanallah, aku yg biasanya cukup tegar terpaksa hanyut dalam melankolisme sejarah.

Ketiga, buku ini terus dicari orang secara langsung ke aku. Hari ini aku tidak punya stok sama sekali padahal ada beberapa orang yg pesan. Aku sudah order ke Pustaka Pelajar, semoga hari ini sampai di tempatku bekerja. Semoga letusan Kelud tidak mengganggu proses ekspedisi bukuku.

Keempat, karena aku mencantumkan nomor hp di Biodata Penulis, aku sering mendapatkan SMS dari banyak pembaca. Bahkan hingga sekarang ini. Padahal, buku ini terbit pertama kali sudah 6 tahun lalu.

Inilah catatan pagiku, semoga memberi warna lain di tengah berbagai berita negatif yg mendominasi dunia maya beberapa waktu belakangan. Salam.