Rabu, 08 Januari 2014

Kunci Penting Mendidik Anak



Oleh Ngainun Naim
Catatan ini sesungguhnya merupakan lanjutan dari catatan saya beberapa hari lalu yang judulnya ”Jangan Pernah Berbicara Kegagalan”. Disebut kelanjutannya karena sumber idenya sama, yaitu Prof. Dr. Imam Suprayogo, Mantan Rektor UIN Maliki Malang. Jadi tulisan ini merupakan bagian lain dari ceramah beliau saat seminar di MAN 2 Tulungagung pada 31 Desember 2013 lalu.
Catatan saya beberapa hari lalu memang hanya mengambil beberapa poin saja. Masih ada banyak poin lain yang belum sempat saya tulis dalam bentuk artikel. Saya memang mencatat hampir semua hal yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Imam Suprayogo. Hanya saja, bentuk catatan saya baru berupa poin-poin saja. Nah, catatan ini adalah sebagian dari poin yang belum tertulis tersebut.
Buku karya saya, Character Building

Prof. Imam Suprayogo menekankan mengenai pentingnya mendidik anak sehingga menjadi manusia-manusia yang berkualitas. Madrasah harus mampu bangkit dan menunjukkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang bermutu. Kesan yang ada selama ini menunjukkan bahwa madrasah secara umum belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Memang dalam beberapa waktu terakhir telah terjadi perkembangan yang menggembirakan. Banyak madrasah yang sekarang telah maju dan menjadi pilihan bagi orang tua. Bahkan untuk pendaftaran saja dibutuhkan proses seleksi yang lumayan ketat. Tetapi kita tidak bisa menutup mata adanya madrasah yang kondisinya mengenaskan. Dan madrasah dengan kondisi semacam ini jumlahnya tidak sedikit.
Lebih jauh beliau menuturkan bahwa dunia pendidikan itu sesungguhnya bermuara pada ”guru dan murid”. Sementara yang lain-lainnya, seperti kepala sekolah, TU, office boy, dan lain-lain, berfungsi untuk mendukung pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran guru-siswa. Karena itu, aspek yang harus diberdayakan secara optimal adalah guru dan siswa. Jika mereka bermutu, maka lembaga pendidikan itu pasti akan bermutu.
Bagaimana cara memberdayakan guru? Tentu ada banyak cara. Salah satunya dengan menghargai mereka. ”Guru harus diakui ke-aku-annya”, tegas Prof. Imam. Soal strateginya, tergantung kondisi masing-masing. Selain itu, tentu banyak strategi lain yang dapat dilakukan agar kualitas guru meningkat.
Sementara pada murid, beliau menuturkan ada tiga hal penting yang selayaknya diperhatikan bagi lembaga pendidikan Islam agar menghasilkan siswa yang berkualitas. Ketiga hal itu adalah: pertama, dekatkan siswa dengan al-Qur’an. Kedua, dekatkan siswa dengan masjid. Dan ketiga, dekatkan siswa dengan alim ulama. Dekat dengan ketiga hal tersebut akan menghasilkan siswa yang memiliki karakter kuat. Aspek inilah yang harus ditekankan karena di sinilah letak nilai lebih lembaga pendidikan Islam.
Pengalaman Prof. Imam dalam mengelola lembaga pendidikan, selain meningkatkan kualitas pembelajaran, juga melakukan berbagai kegiatan yang bernuansa spiritual. Misalnya, menjalankan shalat berjamaah, shalat malam, membaca al-Qur’an, doa bersama, dan menjalankan semua hal itu secara istiqamah. Melalui cara-cara semacam itu diharapkan lembaga pendidikan yang dikelolanya dapat maju dan terus berkembang.
Fakta membuktikan bahwa UIN Maliki Malang sekarang ini merupakan perguruan tinggi Islam yang cukup diperhitungkan. Perkembangannya sangat pesat. Semua itu tidak lepas dari jasa besar Prof. Dr. Imam Suprayogo. Sekarang, setelah tidak menjabat sebagai rektor, beliau lebih banyak menebarkan inspirasi dan berbagi spirit kemajuan ke berbagai tempat, termasuk ke MAN 2 Tulungagung. Semoga beliau selalu dianugerahi kesehatan sehingga dapat memberikan motivasi bagi kemajuan lembaga pendidikan Islam. Amin.
Tulungagung, 7 Desember 2013
Ngainun Naim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.