Senin, 23 Desember 2013

Sosialisasi Disiplin Melalui Tulisan



Oleh Ngainun Naim

Tanggal 20 Juni 2013 saya menulis sebuah resensi buku dengan judul ”Basis Kemajuan yang Terabaikan”.  Buku yang saya resensi adalah karya Heru Susanto yang judulnya ”The Power of Discipline, Kekuatan untuk Bertahan di Badai Krisis dan Meningkatkan Apa Pun yang Anda Inginkan”. Saya terdorong untuk meresensi buku ini karena menurut saya, aspek disiplin penting untuk ditumbuhkembangkan di masyarakat. Disiplin harus menjadi bagian dari identitas masyarakat jika kita ingin menjadi negara yang maju.
Saya merasakan kegelisahan berkaitan dengan fenomena disiplin ini. Saya sendiri, dengan jujur harus saya akui, bukan orang yang telah menerapkan disiplin dengan baik, walaupun sesungguhnya saya telah berusaha keras. Memang tidak mudah menjaga disiplin di tengah tantangan situasi yang mendorong untuk tidak disiplin. Justru karena kondisi semacam inilah, saya merasa perlu berbagi pendapat bahwa disiplin itu penting, disiplin itu seharusnya dijadikan bagian dari budaya, dan disiplin yang dilakukan secara konsisten dapat menjadi ”habitus” atau kebiasaan hidup sehari-hari.
Karena saya menekuni dunia pendidikan sebagai seorang pengajar di IAIN Tulungagung, saya berusaha membangun tradisi disiplin ini melalui berbagai kesempatan. Kuliah, diskusi, dan perilaku saya usahakan dalam kerangka ini. Hal lain yang dapat saya lakukan adalah melalui menulis.
Mengapa menulis? Ada beberapa alasan. Pertama, menulis telah menjadi bagian dari kegiatan rutin saya sehari-hari. Saya selalu berusaha menulis setiap hari. Berbagai bentuk tulisan saya buat, mulai buku, catatan di blog seperti ini, atau resume dari hasil bacaan yang kemudian saya kembangkan menjadi buku. Memang tidak mudah menjaga komitmen menulis ini, tetapi sejauh ini, saya lumayan mampu menjaganya, walaupun belum maksimal.
Karena sering menulis inilah saya meyakini tulisan menjadi media yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran tentang disiplin. Tulisan yang mengusung misi disiplin—baik secara langsung atau tidak—dapat menumbuhkan pemahaman dan juga kesadaran pembacanya akan arti dan makna disiplin. Lebih jauh diharapkan pemahaman dan kesadaran ini ditransformasikan menjadi perilaku hidup sehari-hari.
Kedua, menulis juga menjadi pembuktian bagi saya bahwa saya bisa disiplin. Tulisan tidak akan mampu terwujud tanpa adanya disiplin dalam diri saya. Menulis setiap hari di tengah aktivitas yang padat jelas bukan pekerjaan mudah. Saya sendiri harus berjuang keras untuk bisa menulis dengan memanfaatkan waktu jeda atau waktu senggang yang tidak banyak. Saya jelas belum ada apa-apanya dibandingkan para penulis hebat yang mampu menghasilkan karya berlimpah di tengah gempuran aktivitas yang sangat padat. Tetapi satu hal yang ingin saya tekankan bahwa saya menulis merupakan perwujudan disiplin diri.
Ketiga, tulisan itu memiliki spektrum pembaca yang jauh lebih luas. Aspek ini yang tidak mampu dicapai oleh berbicara. Cakupan pembicaraan relatif terbatas oleh ruang dan waktu. Kalaupun kemudian dimasukkan media semacam youtube, mereka yang dapat menyaksikannya juga terbatas. Sementara tulisan memiliki rentang pembaca yang jauh lebih luas. Tulisan sederhana ini saya yakin dibaca oleh banyak orang dari berbagai wilayah. Saya bersyukur walaupun sangat sederhana tetapi blog yang saya buat telah dikunjungi lebih dari 20.000 orang. Setiap hari rata-rata dikunjungi lebih dari 50 orang. Ini suatu jumlah yang menurut saya cukup penting. Banyak yang blognya dikunjungi ribuan orang setiap harinya. Tetapi bagi saya, ada yang mengunjungi saya sudah merupakan sebuah kebahagiaan.
Keempat, tulisan Insyaallah lebih awet. Apa yang saya ucapkan kemarin mungkin saja sudah terlupakan, baik oleh saya sendiri maupun oleh orang lain. Tetapi tulisan dapat dibaca dalam jangka waktu yang panjang selama wujudnya masih ada.
Atas pertimbangan itulah tulisan sederhana ini saya buat. Semoga saja ada manfaatnya. Salam.
Trenggalek, 22 Desember 2013
Ngainun Naim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.