Minggu, 10 November 2013

Artikel Saya Tidak Ada yang Membaca? Saya Akan Tetap Menulis



Oleh Ngainun Naim

Seorang penulis paling produktif di Kompasiana, Pak Katedrarajawen, membuat tulisan yang sangat menarik terkait dengan menulis. http://media.kompasiana.com/new-media/2013/11/08/menulis-filosofi-kacang-606314.html. Menurut Pak Kate, tujuan utama dari menulis adalah agar tulisan kita dibaca orang. Ini kalimat yang menurut saya menjadi inti tulisan Pak Kate. Soal Pak Kate atau para pembaca yang lain tidak setuju, itu tidak apa-apa. Karena memang teks yang sudah dibaca telah menjadi milik umum. Ia bebas dibaca, dipahami, dan ditafsirkan oleh pembacanya.
Jujur, sebagai orang yang baru belajar menulis, saya merasakan kegembiraan manakala tulisan saya ada yang membaca. Siapa juga yang tidak senang tulisannya dibaca? Saya kira semua penulis pasti merasakan getar-getar kebahagiaan. Hanya memang, kualitas dan kuantitasnya berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Saya mulai aktif menulis di Kompasiana pada 4 Juli 2013. Itu berarti saya baru 5 bulan menjadi bagian dari komunitas keroyokan ini. Sejauh ini, saya menulis 127 artikel. Jumlah yang belum ada apa-apanya dibandingkan tulisan para tokoh garda depan komunitas ini.
Ditinjau dari jumlah pembaca, tulisan saya sama sekali tidak populer. Paling banyak dibaca dikisaran 400 orang. Selebihnya, berada di kisaran puluhan.
Sebagai pembelajar, saya tidak memerdulikan rating pembaca. Saya memang tidak pandai membuat judul menghentak dan membuat pembaca penasaran. Jduul-judul tulisan saya biasanya sederhana dan normatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.