Kamis, 10 Oktober 2013

MELAMPAUI KETERBATASAN



MELAMPAUI KETERBATASAN
Oleh Ngainun Naim

Ada sebuah cerita menarik dalam buku Mutasi DNA Powerhouse yang ditulis pakar ekonomi dan strategi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rhenald Kasali. Dalam buku tersebut dikisahkan bahwa di sebuah kebun binatang kecil di Thailand, ada seekor gajah yang sejak kecil dirantai kakinya dan diikatkan pada sebuah tonggak kayu. Ketika gajah tersebut masih kecil, rantai tersebut memang besar dan sangat kuat. Ia hanya mampu jalan berkeliling sepanjang antara rantai dan tonggak. Semua keperluan makan dan minum disediakan oleh sang pawang. Sesekali gajah kecil tersebut dilepas dari tonggak kayu, tapi tetap dengan rantai di kakinya.
Bertahun-tahun kemudian gajah kecil tersebut menjelma menjadi seekor gajah besar dan sangat kuat. Sebenarnya, rantai yang diikatkan masih sama ukurannya. Dulu ketika gajah itu masih kecil, rantai itu kelihatan besar. Tetapi setelah gajah tumbuh menjadi besar, rantai itu tentu saja kelihatan kecil.
Suatu ketika terjadi kebakaran hebat. Sesuai prosedur penyelamatan, semua binatang harus dilepas ikatannya dan dibuka kandangnya untuk dievakuasi. Demikian juga dengan gajah yang besar dan kuat tadi. Kandang dan rantai yang mengikat kakinya telah dibuka oleh pawangnya.
Karena harus mengurusi banyak binatang dan kondisi kebakaran yang semakin membesar, pawang kemudian pindah lokasi. Konsentrasi seluruh petugas lebih pada binatang yang dianggap lemah dan kecil. Karena gajah merupakan binatang besar dan kuat, maka dia dibiarkan menyelamatkan diri.
Kebakaran pada akhirnya memang bisa dihentikan, tetapi karena kejadiannya yang mendadak dan kobaran api yang cepat, tidak sedikit korban yang jatuh. Identifikasi pun dilakukan. Beberapa koleksi hewan langka mati terpanggang. Namun yang paling mengherankan adalah gajah yang besar dan kuat serta telah dilepaskan rantainya oleh pawang ternyata juga ikut terbakar. Tempat terbakarnya justru tidak jauh dari tonggak tempatnya sering diikat sejak kecil.
Kisah yang dituturkan Rhenald Kasali tersebut menarik untuk membaca realitas dalam konteks yang luas. Ada banyak pelajaran yang dapat kita gali dan hikmah yang dapat kita petik. Kisah gajah tersebut merupakan sebuah pesan bahwa banyak dari kita yang masih terikat dengan masa lalu dan mengabaikan augerah bahwa kita mempunyai kekuatan untuk mengembangkan potensi diri. Banyak di antara kita yang sudah mematrikan diri dalam stigma tidak mampu sebelum mencoba. Stigma ini menjadikan hidupnya tidak pernah beranjak ke luar dan mencoba hal baru yang menantang.
Memang bukan hal mudah untuk menembus batas keluar dari stigma yang sedemikian mendarahdaging. Mereka yang berani keluar dari tempurung keterbatasan ini dalam kenyataannya banyak juga yang berhasil. Bukan berarti semuanya berhasil. Keberhasilan dan kegagalan merupakan hukum alam yang akan menimpa siapa saja, termasuk mereka yang sesungguhnya memiliki modal ekonomi, sosial, politik, dan budaya sekaligus.
Trenggalek, 9-10-2013
Ngainun Naim
www.ngainun-naim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.