Jumat, 05 Juli 2013

SKETSA HIDUP



Oleh Ngainun Naim

Hujan deras mengguyur bumi Tulungagung kemarin sore. Saya yang akan pulang tertahan di kampus bersama beberapa kawan. Karena mempertimbangkan waktu shalat, saya baru nekat pulang setelah masuk waktu magrib.
Hujan yang sedemikian deras membuat saya berusaha keras membangun perspektif positif. Menikmati perjalanan dalam siraman hujan yang sangat deras ternyata memberikan sensasi tersendiri. Saya merasakan betapa anugerah Allah pada saya luar biasa. Saya berusaha untuk mensyukuri apa yang telah saya dapatkan, tanpa perlu mengeluh. Spirit tulisan-tulisan saya harus saya terapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.
Saat sampai di terminal, puluhan orang tertahan di pinggir toko-toko di selatan terminal. Setelah memasukkan sepeda di penitipan langganan, saya melongok ke luar. Belum ada bis yang siap mengantarkan ke Trenggalek. Saya perhatikan satu demi satu orang-orang yang berjuang demi hidup dalam guyuran hujan sore itu. Abang-abang becak yang tidak muda lagi berbasah kuyub menawarkan jasanya kepada setiap penumpang yang turun dari bis. Tukang-tukang ojek menyapa setiap orang untuk menawarkan jasanya. Para pedagang asongan, penjual makanan ringan, dan puluhan manusia berkumpul dalam satu situasi yang kompleks.
Butuh waktu sekitar satu jam sebelum saya mendapatkan bis sesuai harapan. Sebenarnya telah ada dua bis yang berangkat, tetapi saya malas berebut dan berdesakan. Saya justru menyempatkan diri untuk ’membaca’ tanda-tanda kebesaran Allah dalam keremangan malam itu. Subhanallah, betapa saya selama ini kurang bersyukur. Betapa kehidupan yang mekanis menjadikan saya kurang memiliki peluang untuk melakukan refleksi. Dan malam kemarin, saya betul merasakan betapa hidup ini harus selalu disyukuri.
Cara pandang semacam ini saya peroleh dari bacaan yang selalu mengelilingi hidup saya. Memang, saya ingin selalu membaca teks dan konteks. Dengan begitu, sketsa hidup akan selalu kaya makna dan warna. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.