Selasa, 02 Juli 2013

KRITIK



Oleh Ngainun Naim

Seorang tokoh besar Indonesia pernah menyatakan bahwa jika ingin cerdas maka matikanlah televisi sekarang juga. Televisi sekarang ini tidak lagi menampilkan suguhan yang mencerdaskan. Tayangan televisi lebih didominasi oleh suguhan yang membuat orang emosional, menawarkan pandangan hidup hedonis, menembus ruang privasi tanpa peduli emosi, dan berbagai aspek negatif lainnya.
Bukan berarti di televisi tidak ada yang baik. Kita memang harus objektif jika televisi masih memiliki berbagai acara yang mencerahkan. Tetapi acara semacam ini hanyalah sebagian kecil saja.
Satu fenomena yang cukup dominan sekarang ini adalah tayangan dialog yang—menurut saya—kurang mampu menunjukkan model dialog cerdas dan memberdayakan. Dialog di televisi lebih banyak berisi debat kusir, merasa paling benar, dan melakukan kritik secara kurang etis. Bahkan seorang juru bicara FPI Munarman menyiram muka Sosiolog UI, Prof. Tamrin Amal Tomagola saat diundang di TV One.
Berkaitan dengan kritik ini, saya ingin mengutip paparan Dale Carnegie dalam bukunya yang cukup fenomenal, How to Enjoy Your Life and Your Job. Carnegie mengatakan, “Suka mengkritik itu sia-sia karena orang lalu akan bersikap defensif dan biasanya lalu mencari alasan untuk pembenaran diri. Sikap suka mengkritik itu berbahaya, karena melukai kebanggaan orang yang amat berharga, melukai perasaannya, dan menimbulkan sikap sentimen”.
Mungkin Anda kurang setuju dengan pendapat Carnegie tersebut, tetapi Anda perlu melihat konteks pendapat tersebut. Menurut Carnegie, mereka yang suka mengkritik biasanya berfokus pada kesalahan dan kelemahan orang lain. Seharusnya dipahami bahwa mengkritik itu mudah. Semua orang bisa melakukannya. Karena itu Carnegie menyarankan agar sebelum melakukan banyak kritik, koreksilah diri Anda. Perbaiki diri Anda. Itu akan jauh lebih bermanfaat bagi diri Anda sendiri dan juga memiliki banyak manfaat kepada orang lain. Jangan-jangan mereka yang hobi mengkritik itu masih lebih baik dibandingkan si tukang kritik. Salam. 2 Juli 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.