Jumat, 19 Juli 2013

CINTAILAH PEKERJAANMU



CINTAILAH PEKERJAANMU
Oleh Ngainun Naim

Saat kuliah S1 sekitar 19 tahun lalu, seorang senior yang aktif di majalah kampus pernah bertanya. “Wartawan apa yang paling enak?”, tanyanya pada kami di sekretariat majalah kampus. Kami yang masih tidak tahu banyak tentang dunia jurnalistik menjawab sekenanya. Ada yang menjawab wartawan ekonomi, olahraga, politik, dan sebagainya. ”Semuanya salah. Yang benar itu wartawan hiburan. Tiap hari mewawancarai artis, tidak banyak tantangannya, temannya orang cantik, dan banyak bertugas di dunia hiburan”, katanya.
Saya yang hanya diam saja mendengar penjelasannya. Komentar demi komentar yang saya berikan—juga dari teman-teman—dimentahkan. Ya sudah, tidak ada pilihan lain selain duduk manggut-manggut seolah paham dengan apa yang disampaikan oleh senior itu.
Ingatan tentang peristiwa saat awal kuliah tersebut muncul lagi pada tahun 2008. Saat itu saya sedang menulis buku yang berjudul Menjadi Guru Inspiratif, Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa yang kemudian diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta. Pada bagian dari buku itu, yaitu tentang Menyulut Spirit Inspirasi, saya menulis bahwa salah satu yang menyulut spirit inspirasi adalah cinta. Ya, cinta itu menggerakkan jiwa. Cinta yang kuat dapat menggerakkan jiwa untuk senantiasa penuh semangat, yakin, optimis, dan penuh harapan. Loraine Monroe mengatakan bahwa, ”Jika kamu tidak mencintai pekerjaan yang kamu lakukan, kamu akan sakit—secara fisik, mental, atau spiritual. Bahkan bisa jadi kamu akan membuat orang lain ikut tersiksa”.
Setelah saya renungkan, ternyata bukan jenis pekerjaan yang menentukan enak atau tidaknya, tetapi bagaimana sikap dan cara pandang kita terhadap pekerjaan. Wartawan hiburan, sebagaimana pendapat senior saya, belum tentu juga enak. Ia akan menjadi enak jika memang si wartawan bisa menikmati pekerjaannya. Ia akan menjalani pekerjaannya dengan penuh rasa cinta. Intinya, mencintai pekerjaan itu yang menjadi kunci keberhasilan karir.
Spirit untuk mencintai pekerjaan saya temukan juga di novel terbaru A. Fuadi, Rantau 1 Muara. Di halaman 111 novel tersebut dimuat kutipan pendapat Sidney Sheldon. “Find whay you want to do and do it. Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu. Dan yang lebih penting lagi adalah, “love what you are doing”. Cintai apa yang kamu lakukan.
Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja, sebagaimana dituturkan secara mengalir oleh Fuadi, yaitu dengan mencintai pekerjaan. Mencintai pekerjaan membuat kita asyik melakukannya. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu.
Jadi, apapun pekerjaan kita, jika kita mencintainya maka itulah pekerjaan yang terbaik. Mencintai pekerjaan membuat kita siap bekerja secara optimal. Salam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.