Sabtu, 11 Mei 2013

MEMBANGUN TRADISI MEMBACA SEJAK DINI [2]


Bagian Kedua
Oleh Ngainun Naim


Jika kita menyimak dunia kepenulisan Indonesia, ada dua penulis wanita Muslimah yang cukup tangguh, yaitu Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. Kedua penulis wanita ini telah menghasilkan puluhan buku dan berbagai penghargaan. Dalam salah satu bukunya, Risalah Cinta Untukmu (2008), Helvy menulis mengenai bagaimana ia dan saudara-saudaranya telah memiliki tradisi membaca semenjak usia dini. Keinginan membaca dimulai dari tradisi mendongeng ibunya yang dilakukan setiap malam. Dongeng tampaknya menjadi pintu gerbang bagi Helvy dan saudara-saudaranya untuk mencintai buku. Namun kondisi keuangan keluarga tampaknya terasa berat bagi mereka untuk memiliki buku. Beruntung, di dekat rumah mereka ada persewaan buku. Namun demikian, mereka tidak juga mampu mengobati dahaganya akan buku karena uang sewa buku tidak selalu mampu mereka bayarkan.
Rupanya ibu mereka memiliki kesadaran yang kuat bahwa kerinduan utama anak-anaknya adalah buku. “Ibu berjanji akan membawakan kalian buku setiap hari”, kata ibunya pada suatu ketika. Dan itu ditepati ibunya. Entah bagaimana caranya, ibu mereka selalu membawa buku setiap kali pulang ke rumah. Kadang buku itu tampak baru dan mengkilap. Sering pula ibu mereka membawa buku yang sudah begitu kusam, bahkan beberapa bagian sudah sangat kusam.
Untuk memberikan buku pada anak-anaknya, ibu mereka harus berjuang sangat keras. Setiap pulang berjualan kain sprei, ibunya memilih jalan kaki. Hal itu dilakukan agar ongkos perjalanannya bisa digunakan untuk membeli buku. Setiap kali menawarkan dagangannya yang tak seberapa pada teman-temannya, sang ibu bertanya, “Bolehkah saya meminjam buku-buku cerita milik anakmu? Saya akan menjaganya agar tak hilang. Saya berjanji membawakan anak-anak saya satu buku setiap hari, meski itu buku pinjaman”.
Buku-buku cerita yang dibawa oleh ibunya, yang sebagian besar telah lusuh, selalu memahatkan ceria bagi Helvy kecil bersama dengan saudara-saudaranya. Sang ibu mengajarkan mereka untuk berterima kasih kepada yang mempunyai buku dengan cara merawat serta menyampulkan semua buku dengan sampul plastik. Bukan itu saja, mereka diajarkan untuk senantiasa mengembalikan semua buku tepat pada waktunya. Hal itu dilakukan agar orang memiliki kepercayaan sehingga ketika suatu saat meminjam lagi, mereka akan mendaparkan kepercayaan.  Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.