Selasa, 16 April 2013

TULISAN DAN KEPERCAYAAN


TULISAN DAN KEPERCAYAAN
Oleh Ngainun Naim


”Buat apa Anda menulis setiap hari di FB? Kan mendingan menulis untuk buku atau jurnal yang jelas manfaatnya; ya dapat koin, ya dapat kum”, komentar seorang teman mengenai aktivitasku yang nyaris setiap hari up date catatan di FB. Aku diam saja. Perbincangan secara tidak sengaja kemudian beralih ke topik lain.
Tetapi pertanyaan teman tersebut masih terngiang di telingaku. Mungkin bagi orang lain kedengaran aneh, tetapi bagiku, ini hal biasa. Aku menulis karena aku memang menyukainya sejak lama. Karena menyukainya, aku kadang kurang memperhatikan orientasi tertentu. Bagiku, tugas penulis ya menulis. Persoalan kemudian dapat honor, dapat nilai kum untuk kenaikan pangkat, dikenal orang, atau manfaat lainnya, itu kuanggap sebagai efek lain.
Aktivitasku menulis status dan catatan di FB ini secara konsisten aku lakukan sejak awal maret lalu. Selama sebulan lebih 5 hari, aku menulis secara terus-menerus di ruangan wall dan catatan ini. Ada banyak respon, catatan, tanggapan, dan juga kritikan. Aku mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua yang mau membaca, menanggapi, atau bersedekah jempol. Anda semua adalah teman baik yang membuatku merasa perlu untuk terus menulis.
Oh ya, berkaitan dengan status dan catatan yang aku buat, ternyata ada juga yang kemudian memintaku untuk menulis di media cetak tempatnya bekerja. Memang bukan media besar, tetapi permintaannya untuk mengolah catatanku menjadi sebuah artikel yang akan dimuat di medianya, bagiku, merupakan sebuah kepercayaan.
Dia menghubungiku sekitar dua minggu lalu. Saat itu anakku sedang opname sehingga aku meminta untuk mengundur waktu. Aku mengedit tulisan saat di rumah sakit. Begitu selesai, aku segera mengirimkan via email.
Itulah keuntungan penulis zaman sekarang ini. Sebelum tahun 2000, saat aku mulai belajar menulis, mengirimkan tulisan ke redaksi betul-betul membutuhkan perjuangan. Setelah berjuang dengan jari tangan yang kadang sampai ngilu untuk mengetik di mesin ketik manual, aku harus pergi ke kantor pos untuk mengirimkannya. Masa menunggu pemuatan adalah masa yang penuh harap. Dan alhamdulilla, harapan itu sering tidak terwujud karena lebih banyak tulisanku yang tidak dimuat. Tetapi sekarang, hanya dalam hitungan detik, sebuah tulisan sudah masuk ke kotak surat redaksi.
Kamis sore (4/4) menjelang magrib, saat sedang mengajar, sebuah SMS masuk. Kubuka, ternyata dari teman yang meminta tulisanku. Dia bertanya apakah aku masih di kampus sesore itu. Kujawab bahwa aku masih mengajar. Tidak berselang lama dia sampai dan mengantarkan koran yang memuat tulisanku.
Aku sudah tidak tahu ini tulisanku yang ke berapa ratus. Yang jelas sudah di atas 200 atau mungkin 300. Namun aneh, tetap saja ada rasa senang. Kulihat, kubaca, dan kucermati koran ini. Rasanya kok puas juga setelah melihat tulisan sendiri.
Satu hal yang aku pelajari dari pengalamanku selama ini, bahwa menulis di FB yang selama ini aku tekuni ternyata membawa manfaat juga. Salah satunya adalah manfaat berupa kepercayaan. FB, sepanjang dimanfaatkan untuk tujuan kebaikan, akan memberikan kepada kita manfaat. Pengalamanku meng-up load artikel ringkas setiap hari di FB adalah bukti nyata. Alhamdulillah, ternyata ada saja yang memberikan kepercayaan kepadaku menulis. Ada yang mau memberikan kepercayaan padaku untuk menulis lagi? Tulungagung, 6/4/2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.