Saya kira tidak ada yang tidak terkejut mendengar berita wafatnya Ustadz
Jefry Al-Bukhari. Ustadz muda ini memang memiliki banyak penggemar. Dakwahnya
mencerahkan. Ia juga memiliki penampilan yang menawan. Wajar jika kemudian
berita kewafatannya begitu mengejutkan. Ribuan masyarakat berjubel melayat.
Jutaan umat Muslim juga melakukan shalat gaib.
Sabtu siang kemarin, saat santai di rumah, saya menonton televisi. Saya
buka secara acak beberapa stasiun televisi. Sebagian masih memberitakan tentang
Ustadz Jefry. Saya pilih Metro TV karena sedang ada pemutaran ulang acara Just Alvin yang menghadirkan Ustadz
Jefry dan Ustadz Yusuf Mansur.
Wawancara berlangsung secara santai. Saya simak secara cermat acara
tersebut. Kedua ustadz muda ini sungguh luar biasa. Mereka rela menghabiskan
energi dan waktunya demi umat. Perjuangannya sungguh total. Bahkan sampai
kurang memperhatikan dirinya sendiri.
Saya mendapatkan penjelasan menarik dari Ustadz Jefry mengenai mengapa ia
selalu tampil trendi, menarik, dan menawan. Ia menyatakan bahwa dirinya
ibaratnya ”marketing produk akhirat”. Sebagai pemasar, ia harus menampilkan hal
terbaik agar produknya laku. Pada titik inilah, Ustadz Jefry menjadi ustadz
yang gaul dan trendi.
Saat Alvin bertanya bagaimana ia berjuang sampai akhirnya menjadi ustadz
yang memiliki banyak jamaah, dengan menarik ia bilang bahwa ibunya adalah salah
seorang yang menjadi faktor penting. Ibunya adalah sosok yang selalu berdoa
sepanjang malam. Doanya—sebagaimana juga dialami Ustadz Yusuf Mansur—yang
diyakini Uje sebagai pengantar kesuksesannya meniti karier dalam bidang
”Marketing Produk Akhirat”.
Ada hal lain yang penting juga untuk saya catat, yaitu pernyataan Uje
mengenai kesuksesan. ”Saya kira kesuksesan saya itu bukan hanya karena usaha
saya, tetapi juga doa yang tulus dari ibu, istri, anak-anak, para santri, dan
semua yang peduli kepada saya”.
Saya tercenung. Ya Allah, betapa luar biasanya kekuatan doa. Doa yang tulus
adalah energi besar yang tidak terperi. Karena itu, sebagaimana Uje dan Ustadz
Yusuf Mansur, saya juga meyakini kekuatan doa. Tulisan-tulisan saya yang saya upload di FB dan blog serta media
lainnya saya harapkan menjadi amal shalih saya. Juga menjadi sarana agar Anda
yang memetik manfaat dari tulisan-tulisan saya mau mendoakan saya agar selalu
dalam keberkahan-Nya.
Tulisan ini sesungguhnya saya rencanakan untuk saya upload besok karena biasanya saya
menulis satu tulisan setiap harinya. Tetapi ada dorongan dalam diri untuk
segera saya sebarkan agar Anda yang tulus ikhlas berkenan memanjatkan doa agar
kehidupan saya senantiasa penuh berkah dan sarat kebajikan. Amin. Salam! [Parakan Trenggalek, Sabtu,
27/4/2013],
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.