Rabu, 24 April 2013

BUKU TENTANG ILMU


Semester genap ini saya mengajar beberapa matakuliah yang cukup menantang. Salah satunya adalah Epistemologi Islam. Mendapatkan amanah mengajar matakuliah ini di Prodi Akidah Filsafat Jurusan Ushuluddin STAIN Tulungagung mengharuskan saya membaca kembali buku-buku yang berkaitan dengan matakuliah ini.
Kebetulan, saya menemukan buku-buku filsafat koleksi saya, termasuk yang membahas epistemologi. Saat persiapan mengajar, saya mengumpulkan buku-buku terkait, memeriksa bab yang ada pembahasan sesuai dengan silabus, dan merangkum poin-poin pentingnya untuk mengajar.
Secara personal, matakuliah ini memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan kepada saya. Saya juga seperti diajak menjelajah ke dunia pemikiran filsafat yang memesona.
Bagi sebagian orang, dunia filsafat mungkin dikesankan sebagai dunia yang rumit dan abstrak. Siapapun absah saja membangun kesan personalnya terhadap filsafat, positif ataupun negatif. Tetapi jika ingin menguasai filsafat secara baik, langkah pertamannya saya kira adalah menyenangi dulu terhadap filsafat. Rasa senang ini akan menjadi daya dorong untuk memasuki belantara filsafat yang lebat dan sarat tantangan.
Buku-buku filsafat yang saya temukan ternyata cukup beragam. Beberapa yang dapat saya sebut adalah karya Mulyadhi Kartanegara, Menyibak Tirai Kejahilan, Pengantar Epsitemologi Islam (Bandung: Mizan, 2003); Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam (Jakarta: Erlangga, 2006); Juhaya S. Praja, Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam dan Penerapannya di Indonesia (Jakarta: Teraju, 2002); Muhammad Muslih, Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Belukar, 2011); dan Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2008).
Adapun buku karya intelektual asing yang saya temukan, antara lain Kasem Khaleel, Science and Religion, What You Were Never Told (Illinois: Knowledge House, 2003); dan Ian G. Barbour, Issues in Science and Religion.
Ada beberapa buku yang sudah saya baca tuntas, tetapi ada juga yang saya baca sesuai keperluan. Di antara buku yang menarik yang berbicara tentang ilmu adalah buku klasik karya The Liang Gie, Konsepsi Tentang Ilmu (Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu dan Teknologi, 1984). Di buku ini saya menemukan pembahasan yang cukup kaya tentang Ilmu; mulai dari pengertian, cakupan, dimensi, struktur, penggolongan, nilai intelektual ilmu, dan tentang pemikiran ilmiah. Memang saya tidak melihat buku ini sebagai buku yang kritis. Bahkan bisa dikatakan buku ini adalah kumpulan kutipan pendapat para penulis yang kemudian diolah oleh Gie. Justru pada sisi inilah keunggulan buku ini, yakni ketekunan penulisnya mengumpulkan bahan pendukung bagi buku yang ditulisnya. 
Saya ingin mengutip satu bahasan menarik tentang ilmu ini dari halaman 94. Di situ dinyatakan bahwa ilmu pertama-tama dan terutama mempunyai nilai yang bercorak intrinsik. Dari kebenaran sebagai nilai pokok yang paling utama sampai nilai-nilai intelektual lainnya seperti kejujuran intelektual (intellectual integrity), kenetralan emosi (emotional neutrality), sikap obyektif (objective attitude), dan pandangan terbuka (open mindedness), kesemuanya ini tergolong nilai intrinsik. Dan ilmu bernilai secara intrinsik karena menghasilkan pengetahuan. Salam [Trenggalek—Tulungagung, 23-24/4/2013].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.