Senin, 09 Juni 2025

Ternyata Ada yang Beli



Ngainun Naim

 

Saat melaksanakan umroh pada Januari 2025 lalu, saya bertekad akan menulis catatan perjalanan. Bagian demi bagian perjalanan saya abadikan. Momentum demi momentum saya catat.

Pelan dan pasti buku tersusun. Edit berkali-kali dan selalu saja ada yang kurang. Bahkan saat sudah selesai cetak, ternyata masih juga ada yang kurang tepat.

Saya kira memang seperti itu proses yang harus dijalani. Selalu ditemukan kekurangtepatan meskipun diedit berlapis.

Tujuan utama saya menulis buku yang saya beri judul Aku, Ibuk, dan Istriku: Catatan-Catatan Kebersamaan (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2025) sebagai dokumentasi perjalanan. Sayang jika pengalaman yang sedemikian mahal dan berharga hilang begitu saja.

Memang ada banyak foto. Namun foto sering kali kurang menemukan konteks karena tanpa narasi. Ini tentu berbeda dengan saat foto dilengkapi dengan narasi.

Ketika catatan perjalanan menjadi buku, keluarga besar saya akan tahu bagaimana kisah demi kisah yang saya lalui Bersama Ibuk dan istri. Dari sisi ini, versi cerita bisa lebih komprehensif.

Sebagai dokumen, buku ini saya cetak terbatas. Namun saya juga menginformasikan di media sosial terkait buku ini.

Sungguh di luar dugaan. Buku ternyata ada juga yang memesannya. Jumlahnya lumayan.

Ini benar-benar di luar dugaan. Ternyata buku sederhana semacam ini ada juga yang mau memesan dan membacanya. Alhamdulillah.

 

Trenggalek, 6-6-2025

14 komentar:

  1. alhamdulillah..segala kenangan diabdikan buat inspirasi dan semangat sahabat lain menjejak kaki ke tanah suci .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

      Hapus
    2. Keren dan menginspirasi, Prof. Naim.

      Hapus
  2. Alhamdulillah ya Pak.
    Ternyata buku dokumentasi perjalanan Umroh karya Bapak mendapat sambutan positif dari pembaca.

    Salam,

    BalasHapus
  3. Untaian kata demi bisa memberikan gambaran dan imajinasi bagi pembaca seolah-olah ikut serta merasakan suasana yang sedang dialami penulis atau bahkan hadir bersama nya pada saat itu juga.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah....mas prof...... bs membersamai ibu ke tanah haram..... smga keberkahn selalu melimpah

    BalasHapus
  5. Bukunya datang prof .. jazakallah khoir , mugi berkahi

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.