Senin, 13 Juli 2020

KKN, Model Baru, dan Kreativitas


Ngainun Naim


Pandemi karena Covid-19 benar-benar merubah banyak hal. Bagi saya yang bekerja di perguruan tinggi, perubahan ini sungguh tidak mudah. Saya harus akrab dengan teknologi baru. Bekerja selama beberapa waktu harus dilakukan dari rumah, meskipun kini juga sudah mulai masuk kantor.
Persoalan demi persoalan akan selalu ada. Saya kira ini wajar mengingat kehadiran hal baru memang tidak akan selalu bisa diterima sepenuhnya. Ada pemahaman, pemaknaan, adaptasi, dan juga reaksi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga demikian adanya. Sejak ada KKN, mahasiswa terjun langsung ke masyarakat secara berkelompok. Mereka berkumpul di sebuah posko, tinggal di desa dalam rentang waktu tertentu, dan melakukan aksi-aksi transformatif bagi masyarakat yang mereka tempati.
Kini, hal semacam itu tidak mungkin lagi dilakukan. Terlalu beresiko. Covid-19 sangat berbahaya dan tidak terbaca. Jangankah kita yang tidak memiliki ilmu kedokteran, dokter sendiri banyak yang menjadu korban. Maka sikap hati-hati menjadi keharusan.
Sejalan dengan kebijakan dari Kementerian Agama RI, KKN kali ini juga bersifat menyesuaikan keadaan. IAIN Tulungagung melaksanakan apa yang disebut KKN VDR (Virtual Dari Rumah). KKN ini diharapkan tetap dalam spirit KKN sebagaimana biasanya, namun konteks realitasnya yang memang berbeda.
Satu kelebihan KKN jenis ini adalah mahasiswa tidak perlu lagi adaptasi di lokasi KKN. Mereka melakukan KKN di sekitar tempat tinggal masing-masing. Tentu, pemahaman dan pengetahuan terhadap lingkungan sudah tidak menjadi persoalan.
Ada dua kemungkinan. Mahasiswa akan lebih maksimal karena sudah menguasai kondisi atau justru tidak maksimal karena mahasiswa tidak percaya diri.  Maka, sebagaimana dinyatakan Pak Rektor IAIN Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., mahasiswa harus menempatkan diri sebagai mahasiswayang yang sedang melaksanakan KKN, bukan penduduk yang kebetulan mahasiswa. Ini penting dan memiliki implikasi yang lebih luas.
Kunci penting lain KKN VDR ini adalah kreativitas. Karena itu komunikasi dan koordinasi harus dilaksanakan secara intensif. Sesama kelompok—karena tidak tinggal di sebuah posko—harus selalu berkomunikasi lewat jejaring sosial. Begitu juga komunikasi dengan dosen pembimbing.
Usaha-usaha yang bernilai transformatif lewat berbagai media harus dipikirkan secara intensif. Keadaan memang memaksa kita untuk kreatif. Justru kreativitas dan hal-hal tidak terduga biasanya lahir dari kondisi yang semacam ini.
Selamat KKN VDR. Semoga sukses dan berkah. Amin.


Tulungagung, 13 Juli 2020
*Dr. Ngainun Naim, Ketua LP2M IAIN Tulungagung. HP 081311124546

16 komentar:

  1. Moda baru KKN #mahasiswa mesti kreative

    BalasHapus
  2. Selamat ber-KKN VDR, Gus Naim. Tetaplah berhati2! Gb.

    BalasHapus
  3. Selamat ber KKN VIDARU. Modelnya mesti baru, implementasi programnya baru, segalanya baru

    BalasHapus
  4. Saya baru kali ini akan menjadi dpl... dan langsung menerapkan KKN VDR. Terima kasih infonya Pak Naim...

    BalasHapus
  5. sepakat. sesuatu yang baru memang biasanya mengalami pertentangan, bahkan penolakan. namun dengan jaman yang semakin berkembang maka jurus yang paling tepat memang adalah penyesuaian. sangat keren sekali inovasinya...KKN Virtual Dari Rumah. Semoga lancar dan barokah dan tidak mengurangi sedikitpun spirit menuntut ilmu. trmksh atas share info yang sangat bermanfaat ini. Salam tadzim kami Pak Naim.,

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.