Oleh Ngainun
Naim
Buat teman-teman yang menekuni dunia menulis, memiliki buku itu sangat
penting artinya. Bahkan wajib hukumnya. Kok kayak hukum fikih saja? sebenarnya
ya tidak harus seketat itu. Intinya justru bukan terletak pada memiliki buku
itu sendiri, tetapi pada membaca buku. Nah, memiliki buku itu merupakan langkah
paling penting untuk memudahkan kita membaca.
Jika kita memiliki buku, membacanya akan lebih mudah. Tinggal mencari di
mana buku diletakkan, lalu membaca. Tetapi jika kita pernah membaca sebuah
buku, lalu ingin menulis dan ingat bahwa sumbernya ada di buku yang pernah kita
pinjam di perpustakaan, tentu akan rumit karena kita harus pergi ke
perpustakaan terlebih dulu. Beruntung kalau bukunya sedang ada. Kalau sedang
keluar dipinjam orang lain?
Begitulah, memiliki buku itu sangat penting untuk melancarkan kegiatan
menulis. Kita bisa membuat anggaran rutin, misalnya, sebulan satu buku. Jika ini
dilakukan secara rutin, setahun kita sudah memiliki 12 judul buku. Bagaimana
jika sebulan 2 judul buku, 3 judul buku, atau bahkan 4 judul buku? Tinggal
mengalikan saja.
Memiliki buku tidak berarti sudah membacanya. Saya kok sangat yakin bahwa
para pemilik buku belum tentu sudah membaca semua buku koleksinya, termasuk
saya. Saya tidak tahu sudah ada berapa jumlah buku yang saya miliki. Menurut
saya sih cukup lumayan. Dari sekian buku yang saya miliki, mungkin baru 10
persennya saja yang sudah saya baca. Sisanya masih teronggok utuh di lemari.
Terus kapan membacanya? Membaca, buat saya, tidak harus dimulai dari bab
awal sampai akhir. Saya sering hanya membaca beberapa bagian tertentu dari buku
karena ada kepentingan menulis makalah atau buku. Saya beruntung memiliki
beberapa buku saat membutuhkan. Saat ingin menulis dan menemukan sumbernya dari
buku yang saya koleksi, saya teringat nasehat dosen saya, Prof. Dr. M. Amin
Abdulllah, ”Miliki dulu buku sebanyak-banyaknya. Soal membacanya, itu
urusan lain. Suatu saat kamu pasti membacanya”. Dan saya membuktikan kebenaran
nasihat beliau.
Trenggalek, 4/2/2014
Ngainun Naim
twitter: @naimmas22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.