Diminta Menulis Tema Tertentu
Oleh Ngainun Naim
Sebuah pesan masuk ke inbox FB saya. Saya lihat datang dari seorang kiai
muda di Tulungagung. Saya buka ternyata isinya adalah meminta agar saya menulis
sebuah tema tertentu di FB. Saya tercenung. Wah, ini tantangan yang tidak
ringan. Apalagi kiai muda itu menyebut sebuah kitab sebagai bahan referensi.
Saya jawab dengan singkat permintaan tersebut, ”Insyaallah”. Beberapa jam
kemudian dia membalas. ”Amin”, tulisnya.
Saya sendiri masih belum menyelesaikan tulisan permintaan tersebut.
Pertama-tama adalah soal waktu. Masih ada beberapa agenda yang harus saya
selesaikan dalam waktu mendesak sehingga permintaan tulisan tersebut belum bisa
segera saya selesaikan. Saya berencana dalam waktu dekat untuk membuat tulisan
yang dimaksud agar tidak menjadi beban.
Mungkin langkah pertamanya adalah saya menulis tema yang dimaksud dengan
memakai referensi yang berbeda dari yang beliau maksudkan. Seingat saya, saya
memiliki beberapa buku yang membahas tema yang dimaksud. Saya akan segera
mencari buku-buku tersebut, membacanya, dan kemudian menuliskannya.
Jika waktu memungkinkan, saya akan segera mencari kitab yang dimaksudkan di
toko kitab, lalu membacanya, dan menulis dengan referensi kitab ini. Dengan
demikian, saya bisa memenuhi satu permintaan dengan dua tulisan.
Berlebihan? Menurut saya tidak. Saya yakin ada manfaatnya. Dan manfaat itu
bentuknya bermacam-macam.
Menulis memang memiliki orientasi dan spirit yang berbeda antara satu orang
dengan orang yang lainnya. Saya menulis dengan berbagai latar belakang, salah
satunya—sebagaimana telah saya tulis—berbagi dengan sesama. Menulis merupakan
sarana ”sedekah ilmu” yang saya lakukan kepada banyak orang.
Salam Persahabatan!
Tulungagung, 4 Oktober 2013
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.