Oleh Ngainun Naim
Tak terasa sudah lima hari saya tidak menulis catatan di Kompasiana dan blog yang saya kelola, www.ngainun-naim.blogspot.com. Sejujurnya saya sudah sangat
rindu untuk kembali menulis secara rutin setiap hari sebagaimana biasa, tetapi
keadaan tampaknya belum memungkinkan seratus persen untuk melakukannya.
Minggu lalu tampaknya merupakan minggu yang sangat sibuk bagi saya. Anda
bisa membaca catatan saya sebelum ini yang isinya tentang dimuatnya tulisan
saya di Jurnal Politika pada 19 September.
Kesibukan puncaknya tampaknya terjadi pada hari Jumat. Pagi hari Jumat saya
mengajar satu kelas, kemudian dengan terburu-buru mengakhiri kelas karena telah
ditunggu teman-teman satu rombongan yang akan pergi ke Batu untuk mengikuti
workshop. Sebelum ke Batu, rombongan bersilaturrahim ke seorang kolega yang akan
menunaikan ibadah haji. Di tempat kolega ini, kami sekalian melaksanakan shalat
jumat.
Setelah shalat, kendaraan melaju menuju kota Batu. Kami mengendarai bis kampus
ukuran kecil. Bis yang biasanya lancar tanpa masalah, hari itu menunjukkan
kerewelannya. Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan oleh mas sopir,
tetapi setelah kampus Universitas Muhammadiyah Malang, keadaan tidak bisa
diharapkan lagi. Bis mogok. Padahal, hari menjelang magrib.
Berbagai cara dilakukan untuk mengantarkan peserta yang jumlahnya cukup
lumayan tersebut. Dua orang kolega yang kebetulan membawa kendaraan diminta
menjemput kami. Beruntung, seorang kolega lain yang rumahnya Malang lewat dan
menghampiri kami. Lengkap sudah. Tiga mobil mengangkut rombongan kami. Bis pun
ditinggal karena kondisinya yang rusak.
Rasa lelah dan penat sangat terasa. Sejujurnya fisik saya sudah mulai
terasa tidak enak sejak berangkat dari rumah di pagi hari. Saya kira itu hal
biasa saja. Saya tidak seberapa memerdulikannya. Karena itu, begitu sampai di
kamar hotel, saya segera mandi, membuka laptop untuk menyelesaikan tulisan yang
hari itu ternyata juga hari terakhir.
Tubuh saya semakin tidak nyaman. Ikhtiar mengirim tulisan sudah selesai
walaupun tidak sempurna. Malam itu sejatinya saya diminta menjadi moderator.
Saya pun menyanggupinya. Tetapi beberapa saat kemudian, saya meminta posisi
saya digantikan. Saya mengalami demam tinggi. Saya segera kembali ke kamar dan
tidur.
Itulah mengapa selama beberapa hari ini saya tidak menulis.
Trenggalek,
23 September 2013
Ngainun Naim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.