Sabtu, 03 April 2021

Otak Parasut

 

Ngainun Naim


 

 

Covid-19 mengharuskan perkuliahan dilakukan secara daring. Sesungguhnya pembelajaran secara daring merupakan kebutuhan. Idealitas tentang pentingnya pembelajaran secara daring memang sudah lama dibicarakan meskipun belum menemukan format baku. Banyak yang menulis bahwa kampus masa depan itu tidak mengharuskan hadir secara fisik. Proses perkuliahan bisa dilakukan secara daring. Kini ketika semuanya belum dipersipkan tetiba semuanya mendadak daring.

Di sinilah persoalannya. Manajemen perkuliahan berubah total. Tidak semuanya siap. Ketidaksiapan bisa berasal dari manusianya (dosen dan mahasiswa), bisa juga berasal dari aspek teknik. Tidak sedikit dosen yang kurang menguasai aspek teknis daring. Begitu juga dengan mahasiswa. Aspek teknis sinyal juga merupakan gangguan tersendiri. Perpaduan keduanya semakin memperburuk keadaan.

Penguasaan teknologi informasi itu penting karena ia merupakan penggerak perubahan, termasuk di dunia pendidikan. Pada era ini dosen bukan lagi sebagai sumber tunggal knowledge dan wisdom. Corak zaman sekarang ini telah diprediksi oleh Sarasvati dan Sumardianta (2016) sebagai berkarakter VUCA, yaitu vitality (dinamis dan cepat berubah), uncertainty (sulit diprediksi), complexity (rumit penuh komplikasi), dan ambiguity (membingungkan). Prediksi ini menemukan relevansinya dengan realitas yang sekarang tengah kita hadapi.

Realitas yang seperti sekarang ini justru menghadirkan tantangan. Perguruan tinggi penting memikirkan tentang perkuliahan yang mampu menghasilkan para mahasiswa berkarakter pemenang. Manusia berkarakter pemenang memiliki pikiran yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Mereka tidak mudah putus asa karena realitas yang tidak mendukung. Manusia semacam ini melakukan segala aktivitasnya dengan bimbingan visi dan tata nilai luhur. Secara menarik Sarasvati dan Sumardianta (2016) menyebut bahwa manusia berkarakter pemenang itu memiliki kecerdasan seperti parasut yang terus berkembang karena dipakai untuk bekerja. Latihan setiap hari membuat otaknya justru semakin fungsional.

Otak semacam parasut sesungguhnya belum cukup. Ada beberapa aspek penting lain yang idealnya dirumuskan dalam perkuliahan, yakni bagaimana mahasiswa di era perkuliahan online ini tetap menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Beberapa karakter yang idealnya dimiliki adalah: pertama, mencintai bangsa dan tanah air. Kedua, jujur. Ketiga, sehat jasmani dan rohani. Keempat, mengedepankan watak kebersamaan dan persaudaraan. Kelima, memiliki kepercayaan diri dan menghargai martabat manusia sebagai makhluk Tuhan (Zamroni, 2007).

7 komentar:

  1. Sudah tiba masanya semua serba online

    BalasHapus
  2. Itulah3ngapa kita harus belajar sepanjang hayat karena kita termasuk kaum pendatang di bidang digital.

    BalasHapus
  3. Otak manusia seperti parasut semakin berkembang jika dipakai. Ini çocok bagi seorang penulis. Seriap hari menulis, setiap hari berkembang kecerdasanya

    BalasHapus
  4. Sebagian tujuan saya menulis adalah agar otak saya berkembang, ternyata ketika bergabung di guru penggerak saat bermanfaat

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.