Rabu, 02 September 2020

Membangun Kebiasaan Baru

 Ngainun Naim

 


Saya memiliki sebuah buku yang cukup unik. Judulnya 250 Cara Bijak Menggunakan Waktu. Melihat judulnya saat akan membeli, saya membayangkan isinya tentang 250 strategi yang dapat ditempuh dalam memanfaatkan waktu. Saya tidak tahu persis isinya karena kondisi buku yang masih disampul plastik.

Saat membeli, saya sedang studi di Yogyakarta. Bayangan saya, dengan membeli buku itu saya bisa merumuskan langkah-langkah dalam memanfaatkan waktu. Langkah tersebut saya perlukan agar kuliah bisa berjalan lancar dan selesai secepat mungkin.

Begitu sampai di kos, buku saya buka. Namun saya agak kecewa. Isinya tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. Ternyata buku ini 'hanya' berisi kutipan kata-kata mutiara atau pendapat berkaitan dengan waktu. Buku pun hanya saya simpan dan tidak saya baca sampai tuntas bersama ratusan buku lainnya.

Buku ini saya beli tahun 2008 dan baru saya buka lagi beberapa tahun sesudahnya. Setelah saya cermati, ternyata saya salah. Ada begitu banyak nilai yang bisa saya petik dari buku ini. Salah satu nasihat yang penting berbunyi begini:

 

"Apakah Anda pernah berjanji untuk melakukan suatu rutinitas baru yang baik kemudian Anda segera melupakan maksud baik tersebut? Para ahli mengatakan bahwa untuk mendapatkan kebiasaan baru dibutuhkan waktu paling sedikit tiga bulan. Setelah itu, Anda akan mendapatkan keuntungan dari kebiasaan tersebut, bahkan terkadang keuntungan tersebut dapat diukur, dan Anda tidak perlu mendisiplinkan diri karena sudah menjadi kebiasaan".

 

Coba simak kutipan tersebut. Sederhana tetapi mengena. Saya merasakan pendapat tersebut cukup penting. Jika Anda membaca dan setuju dengan pendapat tersebut, mari kita berbenah. Kita gunakan pendapat tersebut sebagai bahan membangun kebiasaan positif yang bermanfaat.

 

Trenggalek, 2-9-2020

23 komentar:

  1. Kutipan yang bagus prof... sepertinya sesuai dengan pengalaman selama ini

    BalasHapus
  2. Membutuhkan tafakur untuk memahami. Terima kasih Prof. Naim.

    BalasHapus
  3. Ada benarnya juga pendapat di atas prof. Sy mulai punya blog 3 bln yll dan berjanji akan mengisinya rutin. Saat masih aktif menulis bersama om jay. Tp begitu sudah gak aktif lagi.. Rasanya malas utk ngisi blog tp ada perasaan sayang bila lama tak di tengok. Yah.. jadinya ditengok walau hanya 2-3 paragraf.
    Makasih prof, selalu ada yg baru yg bisa dipetik🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita biasakan mengisi blog. Insyallah banyak manfaatnya.

      Hapus
  4. Luar biasa..jk kita hubngkn dg kondisi pandemi saat ini..sunggh sdh mnginjk 6 bln..2x 3 bln...sungguh kita smkin terbiasa akn pbljran daring maupun luring...ttp smngt trims bpk Naim...saluutt

    BalasHapus
  5. Seminggu lagi tepat saya 3 bulan komit dsn konsisten dalam menulis. Semoga lewat 3 bulan semangat ttp terjaga dan semakin mampu u berkarya.. Terimakasih pak

    BalasHapus
  6. Terima kasih tadz spiritnya semoga saya pun berusaha sebaik mungkin dalam menggunakan waktu.

    BalasHapus
  7. Kutipan yang cukup dalam perlu pecermatan dan, makna tersirat. Trimakasih motivasina

    BalasHapus
  8. musuh yang paling berat adalah melawan kemalasan, karna belum bisa memanage waktu debgan baik

    BalasHapus
  9. Egeh pak leres, sudah membuat rutinitas baru tapi tidak melanjutkan rutinitas tersebut, sedangkan rutinitas baru tersebut i gsaallah memberikan dampak positif.....
    Trimakasih pak atas ilmu dan motivasinya.

    BalasHapus
  10. Kebiasaan baru menulis Prof, coba liat keuntungannya 3 bulan ke depan

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.