Ngainun Naim
Sekarang sedang musim haji. Tetiba saya teringat pengalaman Umroh beberapa tahun lalu. Saya cek salah satu catatan itu masih ada. Alhamdulillah.
Ada satu pengalaman yang sangat mengesankan tentang seorang jamaah anggota rombongan. Namanya Pak Tony. Lengkapnya Tony Sumardyanto. Beliau tinggal di Talun Blitar. Katanya sih di sekitar Radio Istana.
Saya mulai berbincang dengan beliau saat manasik di Hotel Gita Puri Blitar. Saat mengelilingi miniatur Ka'bah beliau berhenti sejenak, lalu mendekati saya dan bercerita tentang kondisi kakinya yang acapkali lemas saat berjalan.
Tidak banyak informasi dari beliau yang saya peroleh. Manasik yang hanya sesaat tentu tidak memungkinkan untuk berbincang lebih jauh lagi.
Umrah bersama pada 28 Februari sampai 9 Maret 2018 membuat saya berinteraksi lebih intensif dengan beliau. Perbincangan demi perbincangan dengan beliau membuat saya memperoleh banyak informasi yang sangat berharga.
Kami datang di Makkah pada rabo sore 28 Februari. Usai mandi dan persiapan, jam 21.00 kami umrah wajib. Konsentrasi saya pada ibadah dan menjaga Bapak mertua. Awalnya semua berjalan normal. Asyik dan penuh perjuangan. Ini merupakan ibadah yang sangat berharga.
Tawaf dengan dipandu mutawwif Ustad Ridhoi yang asli Pamekasan Madura berjalan lancar. Penuh sesak manusia yang memutari ka'bah. Sebuah pengalaman spiritual yang tidak akan terlupa seumur hidup.
Tahap berikutnya adalah Sa'i dari Safa menuju Marwah sebanyak 7 kali. Di sinilah saya menemukan spirit perjuangan Pak Tony yang sangat luar biasa. Ya, saya sungguh kagum.
Pada putaran kedua, dari Marwah ke Shafa, tiba-tiba kaki Pak Tony lunglai. Ia nyaris terjatuh. Adiknya, Pak Saikhu, bersama seorang jamaah, membantunya. Saya tidak bisa membantu karena harus mendampingi Bapak Ismun.
Saya tidak tahu persis bagaimana cerita detailnya sampai saya baru datang di tempat jamaah berkumpul untuk tahallul. Jamaah katanya cukup lama menunggu kami berdua yang memang tidak bisa sa'i secepat mereka. Di situlah saya melihat Pak Tony selonjor kelelahan.
Bagaimana mungkin Pak Tony bisa lebih dulu sampai? Allahu Akbar. Di situlah keagungan Allah. Ternyata beliau sudah menyelesaikan ibadahnya.
Suatu sore, di halaman Funduk Jauhar Al Husain, kami duduk santai. Banyak hal kami perbincangkan, termasuk bagaimana beliau berjuang keras menyelesaikan Sa'i.
"Saat itu saya berdoa sekuat tenaga Mas. Sepenuhnya. Saya memohon agar diberi kemampuan untuk menyelesaikan Sa'i", tegas beliau.
Entah energi dari mana, beliau tiba-tiba berlari sekuat tenaga. Tahapan demi tahapan Sa'i beliau jalani sampai tuntas. Sampai di putaran terakhir, beliau lemas.
Rasa syukur tak terkira. Umrah wajib telah dilaksanakan. Sebuah perjuangan berat yang sungguh membuat saya terkagum-kagum.
Kegigihan Pak Tony saya saksikan lagi saat Umroh ketiga. Saya tidak tahu pasti apakah umroh kedua beliau ikut atau tidak. Tekat Pak Tony membuat saya malu.
Sakit gigi dan badan kurang fit membuat saya awalnya berpikir untuk istirahat. Syukur alhamdulillah kondisi fisik saya membaik. Esoknya saya memakai pakaian ihram dan mengambil miqat di Ji'ranah.
Di situlah saya kembali menemukan Pak Tony dengan semangatnya yang menyala. Tahapan demi tahapan beliau lalui dengan penuh perjuangan sampai tuntas.
Rasanya saya menjadi manusia yang harus terus berbenah. Terus memperbaiki diri. Terus bersyukur. Pada Pak Tony, juga pada jamaah umroh lainnya, saya menemukan pelajaran hidup yang sungguh berharga.
Berbagi sesuatu yg sangat berarti. Pengalaman spiritual yang tak pernah terlupakan. Mantabs
BalasHapusTerima kasih banyak Pak Emcho
HapusTerima kasih berbagi pengalaman
BalasHapusSama-sama Pak Haji
HapusSemua muslim pasti bermimpi bisa melaksanakan haji dan umrah. Beruntung sekali bagi yang sudah bisa mewujudkannya...
BalasHapusSemangat yg merasuk dari dalam untuk ibadah memenuhi panggilan ke rumahNya...disambut Allah dengan memberi kemudahan yang kadang tidak masuk logika..kami mengalami sendiri P Ngainun, ibu mau berangkat haji th.2006, semula naik kursi roda..ternyata tatkala pulang haji sudah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda lagi..alhamdulillah..
BalasHapusAlhamdulillah
Hapussemangat ibadah ditanah suci terkadang bisa melupakan keadaan fisik,.shgg nerasa ringan waktu beribadah...
BalasHapusInggih Bu Kaji
HapusMasya Allah pak energi luar biasa dr sang khalik
BalasHapusBegitulah Bu
Hapus