Senin, 18 Mei 2015

Calon Peneliti Belia




Oleh Ngainun Naim

Tradisi meneliti seyogyanya mulai disemai sejak dini. Jika dikembangkan secara serius, saya yakin akan lahir para peneliti muda penuh potensi di negeri ini. Sebab, potensi generasi muda kita sesungguhnya sangat besar. Sayang, potensi tersebut belum diberdayakan secara optimal.
Beberapa kali saya menjadi juri Karya Ilmiah Remaja tingkat SMP dan SMA di Tulungagung Jawa Timur. Dari naskah yang masuk saya menemukan banyak hal istimewa dari tulisan mereka. Penguasaan mereka saat presentasi secara umum juga cukup baik.
Saya berpikir, seharusnya dilakukan beberapa langkah strategis untuk memperkuat potensi yang ada. Pertama, membangun sistem seleksi di sekolah terhadap anak-anak yang potensial. Jadi anak-anak ini benar-benar terlatih untuk meneliti, bukan dipersiapkan mendadak menjelang kompetisi.
Kedua, pionir. Ya, setiap sekolah seyogyanya memiliki seorang guru yang menjadi pegiat. Guru semacam ini biasanya yang menjadi motor untuk menumbuhsuburkan aktivitas riset siswa di sekolah. Adanya guru pegiat sangat menentukan terhadap produktivitas dan kualitas riset yang dihasilkan.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa tidak semua sekolah memiliki kesiapan untuk ikut dalam kompetisi riset antarsekolah. Dari setiap sekolah yang mendapatkan undangan ternyata tidak sampai separuh yang mengirimkan delegasinya. Sementara sebahgian besarnya tidak mengirimkan tim.
Saya kira salah satu sebabnya karena memang tidak ada guru yang menjadi pionir. Jika ada yang menjadi pionir, kapan pun dan berapa kali pun diadakan kompetisi akan selalu siap.
Ketiga, diperlukan kebijakan yang mendukung terhadap terciptanya iklim penelitian yang kondusif di setiap sekolah. Kebijakan tersebut bisa dari sekolah sendiri jika instansi terkait belum memiliki kebijakan semacam ini. Melalui kebijakan semacam ini diharapkan pihak sekolah memiliki desain yang mapan terkait pengembangan tradisi penelitian. Jika semua--atau paling tidak sebagian besar--sekolah melakukan hal ini maka ada peluang lebar bagi tumbuh suburnya tradisi riset. Dalam jangka panjang akan lahir sekolah-sekolah dengan tradisi riset yang kompetitif.
Selain ketiga hal di atas, tentu ada banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk memajukan iklim riset di sekolah. Kesadaran, kemauan, dan usaha untuk membangun tradisi riset harus terus dipupuk sejak dini.
Semua negara maju memiliki tradisi riset yang kokoh. Riset berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan teoretis dan praktis. Semakin produktif riset maka akan semakin jelas pengaruhnya terhadap kemajuan masyarakat. Implikasinya, kemajuan negara pub secara otomatis terdongkrak. Semoga.



4 komentar:

  1. Semoga generasi ke depan menjadi lebih baik pak :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Terima kasih banyak mas sudah berkunjung.

      Hapus
  2. Tradisi riset itu sungguh penting ya, Pak :)
    Semoga ini menjadi perhatian bagi kita bersama, terutama dalam dunia pendidikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Pak Muhaimin. Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.