Kamis, 30 April 2015

Hikmah Pagi Berkabut



Oleh Ngainun Naim

Ada sebuah kutipan menarik dari buku The Liang Gie yang berjudul Kemajuan Masyarakat (Yogyakarta, Pubib: 1999). Pada bab 4 halaman 17 ditulis sebuah filsafat kebahagiaan hidup yang berbunyi begini:

Suatu kehidupan yang luhur ialah membuat diri kita dan orang lain bahagia,
Bersamaan dengan itu tidak merugikan siapa pun termasuk diri kita sendiri
Dan selanjutnya berikhtiar sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat kita,
Sehingga masyarakat tidak hanya terselamatkan dari kehancuran,
Melainkan juga menjadi suatu masyarakat yang senantiasa bertambah indah dan penuh kasih sayang.

Apa komentar Anda terhadap filsafat kebahagiaan hidup tersebut?
Kutipan dari buku The Liang Gie tersebut mengingatkan saya pada sebuah perbincangan. Perbincangan biasa di pagi berkabut dalam perjalanan menuju kantor beberapa waktu lalu. Sebuah perbincangan yang mengingatkan saya untuk mencari rezeki halal, menjalani hidup dalam sinaran ajaran agama, dan berusaha selalu ingat Allah.
Perbincangan pagi itu sungguh menohokku. Rasanya saya masih jauh dari idealitas. Aku masih harus berbenah dan terus memperbaiki diri.
Pagi itu tanpa sengaja saya bertemu seorang senior yang alim. Saya menyapanya dengan panggilan Kiai. Sesungguhnya saya banyak belajar dari beliau, termasuk tentang kehidupan ini. Karena itulah pada pagi berkabut itu saya mendapatkan secercah hikmah.

Tulungagung, 24 April 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.