Judul Buku: Seni Merangkai Keberhasilan, Rahasia
Hidup Sukses dan Bahagia
Penulis: Akhmad Muhaimin Azzet, Lily Suhana, Abdul
Cholik
Penerbit: Quanta
Jakarta
Edisi: 2014
Tebal: viii+125
halaman
Oleh
Ngainun
Naim
Hidup sukses menjadi
tujuan hidup manusia. Semua hal
dilakukan dalam rangka mewujudkan sukses yang diimpikan. Tetapi semua orang
tahu bahwa sukses itu tidak sederhana. Sukses itu cukup rumit. Definisi,
ukuran, strategi mencapai, cara mempertahankan, dan cara memaknainya
berbeda-beda. Karena itu, bisa jadi bagi seseorang yang telah mencapai sebuah
prestasi, bagi orang lain capaian semacam itu sudah merupakan kesuksesan yang
luar biasa. Sukses memang variatif, tergantung sudut pandang yang digunakan.
Buku besutan ”trio” penulis ini sungguh menarik dan memperkaya khazanah
pemahaman kita tentang sukses. Akhmad Muhaimin Azzet, Lily Suhana, dan Abdul Cholik
mengajak kita untuk merenung dan memberikan sudut pandang secara lebih objektif
terhadap kehidupan ini. Apa yang mereka tulis dapat menjadi panduan sekaligus sebagai
bahan renungan untuk menapaki kehidupan ini menuju tangga kesuksesan yang lebih
bermakna.
Pertama kali saya mengetahui buku ini melalui jejaring sosial. Mas
Akhmad Muhaimin Azzet memposting sampul buku ini di facebook. Begitu membaca
penulisnya dan judul bukunya, saya langsung tertarik. Saya pun mengagendakan
untuk menjadikan buku ini sebagai prioritas untuk dibeli. Begitu minggu lalu
saya berkunjung ke Toko Buku Togamas Tulungagung, buku ini sudah ada di rak new release. Saya pun segera mengambilnya untuk membeli karya Mas
Azzet, Bunda Lily, dan Pak De Cholik ini.
Mas Azzet bukan nama asing lagi buat saya. Secara personal saya sudah
pernah bertemu beliau di sebuah kantor penerbit buku di Yogyakarta pada tahun
2008. Selain
itu, saya juga sudah membaca buku-buku yang beliau tulis. Artikel, resensi buku, dan juga tulisan-tulisan beliau di
blog juga saya baca.
Saya menyukai blog yang dikelola oleh Mas Azzet. Setiap ada tulisan baru, saya berusaha untuk membacanya.
Tulisan-tulisan Mas Azzet mencerahkan. beliau seringkali mengajak saya untuk
berbenah dan memperbaiki diri. Saya merasa seperti mendapatkan energi baru
untuk menjalankan berbagai kebajikan. Karena itu, selain berlangganan blog
beliau, saya juga sering mengikuti status-status yang beliau ditulis di
facebook.
Melalui buku ini, saya menemukan banyak hal baru. Buku ini menawarkan
kiat-kiat penting untuk meraih sukses. Salah satu cara untuk meraih sukses,
menurut Mas Azzet, adalah dengan mencari rejeki yang halal-berkah. Ini penting
untuk diperhatikan karena sekarang ini ada kecenderungan orang yang kurang
memperhatikan aspek halal-berkah dalam mencari rejeki. Mas Azzet menyatakan
bahwa, ”Tidak ada kebaikan dalam kekayaan yang tidak ada berkah di dalamnya. Rezeki
yang berkah tidak hanya membuat seseorang semakin bersyukur, tetapi hidupnya
juga kian bahagia dan menjadi pintu-pintu kebaikan selanjutnya” (h. 12).
Rejeki halal-berkah tidak harus berupa materi dalam jumlah yang besar. Setiap
orang memiliki ’jatah’ rejeki dalam jumlah tertentu. Aspek ini penting untuk
diperhatikan agar kita tidak berorientasi pada jalan pintas dan peroleh yang
langsung besar. Bunda Lily menyarakan agar kita melakukannya secara hati-hati,
cermat, dan sedikit demi sedikit.
Saya menyukai tulisan Bunda Lily yang banyak menampilkan cerita. Model penulisan
semacam ini memudahkan saya untuk menangkap substansi penting yang dimuat di
dalam tulisan. Diceritakan oleh Bunda Lily tentang dua orang pemuda yang
mendapatkan pekerjaan sebagai tukang bangunan. Mereka harus membangun sebuah
rumah milik saudagar kaya. Pemuda pertama yang bertubuh besar menganggap
pekerjaan membuat pintu dan kayu sebagai pekerjaan sangat mudah dan tidak perlu
banyak tenaga. Sedang pemuda kedua yang bertubuh kecil dengan tugas mengaduk
semen dan menyusun batu bata bekerja secara baik.
Sikap keduanya membawa dampak terhadap hasil kerjanya. Ketika mereka
bekerja dengan kerumitan yang tinggi, justru pemuda kedua yang mampu menghasilkan
kerja yang mengagumkan bagi mandornya. Ketika ditanya rahasianya, pemuda kedua
menjawab, ”Bagi saya sederhana saja, Pak. Melakukan semuanya dengan tulus dan
tidak pernah meremehkan apa pun. Dengan begitu, saya lebih mengerti saat
diajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya” (h. 60).
Jawaban pemuda kedua ini, bagi saya, terasa begitu mengena. Jika ingin
sukses memang bekerja itu harus dengan penuh kesadaran, kesungguhan, dan
keikhlasan. Melalui cara semacam itu maka hasil kerjanya juga akan maksimal.
Meraih sukses tidak jarang dilakukan dengan mencurahkan segenap energi dan
pikirannya untuk kerja, kerja, dan kerja. Itu mungkin pikiran yang ada pada
mereka yang ingin meraih sukses. Pada sisi kerja, ini merupakan kiat penting
untuk meraih sukses. Tetapi sesungguhnya sukses itu tidak hanya berkaitan
dengan pencapaian materi atau kedudukan. Banyak orang yang sukses secara
materi, tetapi tidak membangun hubungan sosial yang baik. Tidak sedikit orang
yang meraih sukses dalam jabatan tertentu tetapi gagal dalam hubungan sosial. Pada
titik inilah Abdul Cholik menyarankan agar hidup itu seimbang.
Keseimbangan itu kunci sukses. Selain berkarier, juga harus memikirkan
kesehatan diri, keluarga, hubungan sosial, dan juga aspek spiritual. Perpaduan secara
seimbang aspek-aspek penting dalam hidup inilah yang menjadikan sukses bisa
diraih.
Ada banyak lagi aspek penting untuk meraih sukses yang ditulis dengan menarik
oleh ketiga penulis. Buku ini tidak hanya berbicara teori, tetapi juga
memberikan landasan sukses dalam makna yang sesungguhnya. Saya menangkap dari
buku ini bahwa sukses yang sesungguhnya adalah sukses yang bisa membawa kepada
bahagia. Jika sukses kemudian menimbulkan kegelisahan dan kegersangan jiwa maka
itu bukanlah sukses.
Keren, Pak.. :)
BalasHapusmuhamandrianto.blogspot.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillaah..., terima kasih banyak ya, Mas, atas resensinya yang asyik ini. Jazakumullah ahsanal jaza. Semoga buku ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Salam sukses juga untuk panjenengan.
BalasHapusAmin. Terima kasih banyak atas doa dan apresiasinya.
Hapus