Rabu, 16 April 2014

Manajemen Waktu

Semua orang mendapat jatah waktu sama, yaitu 24 jam. Tidak ada yang lebih atau kurang. Perbedaan antar orang terletak pada bagaimana memanfaatkan waktu yang ada. Karena itu kalau saya mengeluh kekurangan waktu berarti persoalannya bukan pada waktu itu sendiri tetapi pada manajemen waktu.

Manajemen waktu menjadi pembeda antara orang sukses dengan belum/tidak sukses. Orang sukses biasanya memiliki manajemen waktu terstruktur, rapi, dan dijalani sepenuh hati. Sementara mereka yang belum/tidak sukses biasanya manajemen waktunya amburadul, jadwal kacau, dan tidak teratur. Manajemen waktu orang sukses membangun efektivitas kerja, menumbuhkan kepercayaan orang lain, dan mendongkrak potensi kesuksesan. Sementara manajemen waktu orang belum/tidak sukses mengacaukan kinerja diri, mengecewakan orang lain, dan menutup pintu kesempatan-kesempatan yang lain.

Manajemen waktu orang sukses sering membuat decak kagum. Banyak kegiatan tetapi mampu dijalani secara baik. Bukan berarti tidak ada bentrok kegiatan atau penundaan, tetapi semua itu mampu diatasi secara baik.
Ada sangat banyak contoh orang semacam ini. Semua bidang memiliki teladan istimewa yang layak diikuti jejaknya.

Ambil contoh Ustad Yusuf Mansur. Ustad muda ini kegiatannya sangat padat. Ceramah, mengurusi bisnis, memimpin pesantren, menghafal al-Quran, dan setumpuk kegiatan lainnya. Di tengah jadwal yang sangat padat, buku demi buku terus mengalir deras dari tangan beliau. Jumlah buku beliau konon lebih 100 judul. Kuncinya tentu saja manajemen waktu. Beliau menulis di setiap kesempatan yang ada.

Bagaimana dengan saya? Saya belum, tetapi berusaha memperbaiki manajemen waktu saya. Semoga ke depan saya bisa memperbaiki manajemen waktu saya. Bagaimana dengan Anda?

Trenggalek-Tulungagung
16-4-2014
Ngainun Naim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.